’’Untuk mengikuti program ini, harus sudah memiliki surat keterangan usaha/izin usaha mikro kecil, pelaku UMKM berusia 25 tahun hingga 55 tahun, memiliki usaha sendiri, lama usaha minimal dua tahun, melakukan pendaftaran online, pelaku usaha memiliki omzet minimal Rp 100 juta per tahun dan berdomisili usaha di Jabar,’’kata dia.
Dia menyebutkan, program ini diikuti 2.883 pelaku usaha. Sedangkan yang lolos seleksi ada 2.500 orang. Untuk pendamping sendiri ada 564 orang dan yang lolos seleksi 236 orang.
Dia menuturkan, gelaran produk UMKM Naik Kelas tingkat kabupaten/ kota dimulai Agustus 2019. Untuk tingkat provinsi rencana November 2019.
Program unggulan lainnya adalah Koperasi Juara (digitalisasi Koperasi). Dalam program ini ditargetkan 200 koperasi mengikutinya. Namun hingga Juni 2019 baru 100 koperasi baru turut serta.
”Kami berharap dengan program ini koperasi di Jabar dapat melakukan laporan keuangan berbasis online dan pemasaran menggunakan platform koperasi,” katanya.
Dalam program ini, setiap koperasi akan mendapatkan bimbingan teknik, pendampingan dan pemberian aplikasi laporan keuangan berbasis online.
”Dengan sistem online ini, koperasi dapat memberikan laporan keuangan secara riil time dan dapat dilihat oleh anggota sebagai pemilik dan pengguna koperasi,” imbuhnya.
Program unggulan terakhir adalah Umat Juara (Kredit Mesra/Masyarakat Sejahtera) disalurkan melalui bank bjb sejak november 2018, alokasi dana hingga Juli 2019 sebesar Rp 4 miliar.
”Hingga Mei 2019 penyaluran sudah Rp 5.294.000.000. Kalau penerima manfaat sebanyak 1.985 orang dari 123 mesjid satu keleteng, dari 23 kabupaten/ kota di jabar,” pungkasnya.(adv/mg1/ziz/yan)
