JABAR EKSPFRES – Kecemasan melanda keluarga sembilan warga asal Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, setelah mereka kehilangan kontak dengan kerabat yang bekerja di Aceh pasca terjadinya bencana banjir bandang.
Hingga Jumat (5/12/2025), belum ada kepastian mengenai kondisi maupun keberadaan para korban, membuat keluarga hanya bisa menunggu dan berdoa agar mereka selamat.
Informasi hilangnya komunikasi ini pertama kali datang dari keluarga yang berdomisili di Dusun Baros, Desa Ciomas, dan Desa Kertamandala, Kecamatan Panjalu.
Baca Juga:Jay Idzes Jadi Rebutan, Si 'Fotokopi Gabbia' yang Bikin AC Milan Panas-DinginSinyal Bangkit di Tengah Bencana, Menkomdigi Pastikan Pemulihan Jaringan Sumatra Capai 90 Persen
Selama beberapa hari terakhir, mereka tidak dapat menghubungi kerabat yang bekerja di wilayah Serambi Mekah. Kekhawatiran bertambah karena daerah tempat para korban bekerja terdampak langsung oleh banjir bandang yang baru terjadi.
Kesembilan warga tersebut teridentifikasi bernama Apan Sopyan (42), Amay (34), Eko Hardianto (51), Deni Mulyana (44), Dida Hidayatullah (23), Oon Nurhasanah (36), Rudi Ruhendi (34), Rohman (55), dan Ujang Rahmat Hidayat (40).
Berdasarkan data keluarga, mereka tinggal dan bekerja di sekitar Jalan Lintas Blangkejeren–Takengon, wilayah Polsek Rikitgaib, Desa dan Kecamatan Rikitgaib, Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Lokasi ini diyakini terdampak bencana dan menyebabkan jalur komunikasi terputus.
Menanggapi laporan keluarga, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung mengambil langkah respons.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menyampaikan bahwa koordinasi aktif telah dilakukan dengan BPBD Provinsi Aceh untuk menelusuri keberadaan para warga.
“Koordinasi telah kami lakukan dengan BPBD Aceh untuk memastikan kondisi serta keberadaan para warga yang sampai saat ini belum dapat dihubungi,” ujar Ani Supiani, Jumat (5/12/2025).
Ani menegaskan komunikasi antar lembaga terus dijalin untuk memperoleh informasi terkini dari lokasi terdampak. BPBD Ciamis memahami betapa besar kecemasan yang dirasakan keluarga dan berkomitmen memberikan informasi secepat mungkin.
Baca Juga:Amarah Bojan Hodak Tak Terbendung, Paksa Wiliam Marcilio Angkat Kaki dari Persib BandungPernyataan Igor Tolic Bongkar Situasi Panas di Persib, William Marcilio Resmi Didepak!
Sementara itu, suasana haru dan khawatir masih terlihat di kediaman keluarga yang menunggu. Setiap dering telepon atau kedatangan orang dianggap sebagai sumber kabar baru, meski hingga kini harapan itu belum juga menjadi kenyataan.
Mereka berpegangan pada data terakhir bahwa kerabat mereka tinggal di kawasan yang mungkin terdampak gangguan sinyal atau infrastruktur komunikasi, sehingga masih ada kemungkinan mereka dalam keadaan selamat namun kesulitan menghubungi keluarga.
