Penolakan keras juga datang dari tokoh masyarakat Banjaranyar, Rahmat. Dengan tegas Ia menyatakan ketidaksetujuannya jika Ciamis Selatan harus melebur ke dalam Kota Banjar. Ia mengungkapkan kekhawatiran mendalam bahwa motif di balik wacana ini adalah kepentingan fiskal Kota Banjar, yang dinilai sedang mengalami keterpurukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kalau wacana ini diteruskan, saya khawatir justru Ciamis Selatan dimanfaatkan untuk menopang PAD Kota Banjar. Wilayah kami khawatir hanya akan menjadi ‘komoditas’ penambal defisit,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti adanya sejumlah kunjungan tokoh masyarakat Ciamis Selatan ke pemerintah Kota Banjar yang dianggapnya tidak representatif dan tidak membawa serta aspirasi seluruh masyarakat. Ia menilai pergerakan tersebut lebih tampak sebagai artikulasi kepentingan individu atau kelompok tertentu, buka didasarkan pada keinginan kolektif warga Ciamis Selatan. (CEP)