JABAR EKSPRES – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat memberikan kabar terbaru terkait dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap Rizki Nur Fadhilah, remaja 18 tahun asal Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menegaskan bahwa Rizki bukan korban TPPO di Kamboja.
“Dari keterangan yang kami dapat dari KBRI Kamboja, Rizki tidak termasuk korban TPPO. Ini memang bukan kasus perdagangan orang,” ujarnya di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga:Raih Banyak Alumni Lolos Seleksi APH dan Sekolah Kedinasan, Bimbel Terpadu Jadi Incaran PesertaBukti Konsistensi Layanan Gas Bumi, FSRU Lampung Terima Kargo LNG ke-20
Hendra menjelaskan bahwa Rizki secara sadar mendaftar sebagai scammer di Kamboja. “Yang bersangkutan sempat membohongi orang tua dan publik untuk mendapatkan simpati. Namun, kehidupan di sana yang keras dan penuh tuntutan membuat Rizki akhirnya tidak betah,” tambahnya.
Meski bukan korban TPPO, upaya pemulangan Rizki tetap dilakukan oleh Polda Jabar bekerja sama dengan KBRI. “Kami koordinasikan dengan Kapolda, beliau sangat mendukung pemulangan yang bersangkutan. Nanti ketika kembali, Rizki akan dimintai keterangan terkait kronologi keberangkatannya,” jelas Hendra.
Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah nenek Rizki, Imas Siti Rohanah (52), meminta bantuan pemerintah untuk memulangkan cucunya. Ia menjelaskan bahwa Rizki berangkat dari rumah dengan alasan mengikuti seleksi di akademi klub sepak bola profesional di Medan, namun keluarga sempat curiga karena informasi yang minim.
“Awalnya katanya mau ikut seleksi. Tapi ketika ditanya lebih lanjut, dia tidak bisa menjelaskan dengan jelas. Kakek korban juga sempat meminta nomor manajer atau pelatih, tapi kata Rizki tidak punya,” ujar Imas.