JABAR EKSPRES – Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing mulai menyoroti penutupan Bandung Zoo yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Kondisi ini dinilai janggal, mengingat lembaga konservasi seharusnya tidak boleh menutup akses publik sepenuhnya, terutama karena di dalamnya terdapat ratusan satwa yang harus tetap dijaga kesejahteraannya.
Salah satu yang mulai memberi perhatian adalah United Netherland, sebuah NGO yang berbasis di Belanda dan dikenal aktif dalam isu-isu satwa liar serta konservasi lingkungan.
Baca Juga:Joan Laporta Tegas Bantah Rumor Kembalinya Lionel Messi ke Barcelona pada 2026Tottenham Siap Tebus Takefusa Kubo Rp1 Triliun, Real Madrid Jadi Pihak yang Paling Untung
Ketertarikan lembaga tersebut muncul, setelah Aliansi Bandung Melawan (ABM) melakukan komunikasi dengan sejumlah aktivis di tingkat nasional dan internasional.
Koordinator ABM, Apipudin, membenarkan bahwa pihaknya telah berdialog dengan jaringan masyarakat sipil, baik di dalam maupun luar negeri, untuk membahas kejanggalan yang terjadi di Bandung Zoo.
“Ya, kami sudah membahas soal ini bersama teman-teman jaringan civil society di tingkat nasional dan luar negeri,” ungkap Apipudin secara tertulis diterima Jabar Ekspres, Kamis (13/11).
Menurut Apipudin, United Netherland menilai bahwa penutupan lembaga konservasi dalam jangka waktu panjang dapat berdampak buruk pada kondisi satwa yang ada di dalamnya.
Karena itu, ABM dan NGO tersebut bersepakat untuk membawa persoalan ini ke ranah internasional agar mendapat perhatian lebih luas.
“Langkah ini kami ambil karena sekira 710 satwa di Bandung Zoo harus diselamatkan, sebagai bagian dari upaya konservasi di kawasan Tamansari,” jelasnya.
Apipudin menilai, polemik penutupan kebun binatang ini seharusnya tidak perlu terjadi apabila pemerintah memahami dan mematuhi kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan.
Baca Juga:Persib Fokus Pertahankan Tren Positif, Dewa United Jadi Target Berikutnya!Ciamis Kembali Jadi Percontohan Nasional, Rombongan dari Kalimantan Datang Belajar Kelola Sampah
Dia menegaskan, perlu ada transparansi dan pengawasan lebih ketat terhadap tata kelola lembaga konservasi di Bandung.
Tak hanya itu, ABM juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelusuri kemungkinan adanya kejanggalan administratif atau pengelolaan dana dalam kasus tersebut.
“Menurut kami ada beberapa hal yang harus diawasi oleh KPK dengan lebih fokus,” ujar Apip.
Sementara itu, perhatian terhadap Bandung Zoo juga datang dari organisasi luar negeri lainnya. Sebuah LSM berbasis di Amerika Serikat dikabarkan akan mengirim ‘Steve Koyle’, seorang ahli gajah, untuk berkunjung ke Bandung dalam waktu dekat.
