Status Siaga Darurat, 11 Kecamatan di Bandung Barat Rawan Bencana Hidrometeorologi

lustrasi: Petugas gabungan saat membantu mengevakuasi material lustras di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecam
lustrasi: Petugas gabungan saat membantu mengevakuasi material longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, pada tahun 2024 lalu. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi setelah 11 kecamatan di wilayahnya dinyatakan rawan terdampak cuaca ekstrem.

Kebijakan ini diambil untuk mempercepat respons dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir dan longsor di musim hujan.

Sebelas kecamatan yang masuk kategori rawan bencana meliputi Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat, Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah. Kawasan tersebut memiliki topografi curam serta sering dilanda bencana saat musim hujan tiba.

Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara

“Gubernur Jawa Barat sudah lebih dulu menetapkan status tanggap darurat bencana sejak 15 September 2025 sampai 30 April 2026. Maka kami di Bandung Barat mengikuti langkah itu karena wilayah kami juga memiliki risiko tinggi,” ujar Jeje, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, peningkatan intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir menuntut pemerintah daerah untuk lebih waspada.

“Saya cukup khawatir, terutama di kawasan selatan seperti Cipongkor, Gununghalu, dan Rongga. Potensi longsor di sana cukup besar,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Bandung Barat menyiagakan personel BPBD selama 24 jam. Tim lapangan akan langsung diterjunkan apabila ada laporan dari masyarakat. Selain itu, berbagai kebutuhan logistik darurat juga telah dipersiapkan.

“Saya sudah instruksikan agar BPBD dan dinas terkait selalu cepat tanggap di lapangan. Jangan sampai masyarakat terlambat mendapat bantuan,” tegas Jeje.

Data BPBD Jawa Barat mencatat, sepanjang Oktober 2025 telah terjadi 95 kejadian bencana alam di berbagai wilayah, menyebabkan hampir 20 ribu warga terdampak, lebih dari 3.600 rumah terendam, serta empat korban jiwa.

Sementara di wilayah Bandung Barat, sejak Januari hingga 26 Oktober 2025 tercatat 347 peristiwa bencana, terdiri dari 117 tanah longsor, 17 pergerakan tanah, 23 banjir, 115 cuaca ekstrem, 67 kebakaran, 5 gempa bumi, dan 3 kejadian luar biasa.

Baca Juga:ARSHELA PRAWESWURI Wakili Jawa Barat di Ajang INDONESIAN KIDS OF THE YEAR 2025Percepat Penanganan Banjir Semarang-Demak, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Optimalisasi Pompa

Cuaca ekstrem mulai menimbulkan dampak di sejumlah wilayah. Salah satunya di Kampung Barujumaah, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, dua rumah warga terdampak longsor pada Jumat (31/10/2025) sore. Tebing setinggi 10 meter di belakang rumah tiba-tiba ambrol akibat hujan deras disertai angin kencang.

Material tanah menimpa rumah milik Anang (58) hingga sebagian dinding jebol dan isi rumah tertimbun lumpur. Sementara rumah milik Hada (47) yang berdekatan kini terancam jika hujan deras kembali mengguyur wilayah itu. Total delapan jiwa terdampak dan sementara waktu mengungsi ke rumah kerabat.

0 Komentar