1.500 Ton Sampah Menumpuk, Kota Bandung Selalu Kewalahan di Awal Pekan

1.500 Ton Sampah Menumpuk, Kota Bandung Selalu Kewalahan di Awal Pekan
Petugas memilah sampah plastik di salah satu Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung berencana memberikan program bantuan Rp200 juta bagi setiap RW yang berhasil menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bau menyengat dan tumpukan sampah mulai terlihat di sejumlah titik Kota Bandung setiap awal pekan. Kondisi itu disebut sebagai dampak dari meningkatnya volume sampah saat musim penghujan, terutama di hari Minggu ketika pengangkutan tidak dilakukan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, menyebutkan bahwa timbulan sampah di Bandung bisa mencapai 1.500 ton per hari pada periode tersebut.

“Pasti meningkat di hari Minggu dan hari Senin. Karena hari Minggu itu tidak ada jadwal pembuangan. Nah, di hari Minggu tidak ada pengangkutan, berarti ada sekitar 1.500 ton sampah yang tidak terangkut dalam satu hari,” ujar Darto, Senin (3/11/2025).

Baca Juga:CFD Tegar Beriman Minim Tempat Sampah, Ini Kata Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra WinaraPastikan Pengolahan Berjalan Efektif, Pemkot Bandung Genjot Pemilahan Sampah Rumah Tangga

Ia mengatakan, akibat penundaan pengangkutan, tumpukan sampah dari hari Minggu baru bisa diangkut keesokan harinya, bahkan sering kali menumpuk hingga siang hari.

“Senin pasti kotor, karena sampah hari Minggu belum bisa langsung diangkat. Kendaraan pengangkut kita juga masih antre di tempat pembuangan akhir,” jelasnya.

Darto menambahkan, proses pengangkutan baru bisa berjalan optimal sekitar pukul 11.00 siang, setelah armada kembali dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Sekitar jam sebelasan siang baru kendaraan kita mulai kembali dan mengangkut sampah yang tertimbun sejak hari sebelumnya. Itu rutin terjadi setiap pekan,” katanya.

Dari total 1.500 ton timbulan sampah harian, hanya sekitar 980 ton yang berhasil dibuang ke TPA. Sisanya, sekitar 520 ton, tidak seluruhnya bisa ditangani.

“Dari 520 ton itu, hanya 160 sampai 200 ton yang bisa kita olah setiap hari. Jadi masih ada sisa sekitar 200 sampai 300 ton yang tidak bisa diapa-apakan dan akhirnya terakumulasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Darto juga menyoroti sampah kiriman dari daerah lain yang terbawa arus sungai ke wilayah Kota Bandung, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya.

Baca Juga:Aplikasi VIR Janjikan Uang dari Foto Sampah, Benarkah Aman? Begini FaktanyaPemkot Cimahi Genjot Solusi Konkret Atasi Krisis Sampah

“Sampah dari sungai itu datang dari hulu ke hilir, jadi otomatis masuk wilayah kita. Seperti yang kemarin terekspos di kawasan Oxbow Baleendah, kondisinya memang sama seperti itu setiap hujan turun,” ujarnya.

Darto menegaskan, DLH Bandung terus berupaya menekan timbulan sampah melalui berbagai langkah, mulai dari peningkatan pengolahan di TPS hingga edukasi masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.

0 Komentar