JABAR EKSPRES – Sejumlah sekolah swasta di Jawa Barat keberatan dengan rencana menggantikan BPMU menjadi program beasiswa, sekolah swasta khawatir makin terjepit.
Ketua Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) Jabar, Ade D Hendriana menuturkan, selama ini kucuran BPMU dari Pemprov banyak dialokasikan untuk honor guru. Sementara untuk mengcover dukungan kepada siswa kurang mampu itu dari bantuan Keluarga Ekonomi Tidak Mampu.
“Jadi khawatir kalau BPMU berubah jadi beasiswa malah akan tumpang tindih,” katanya.
Baca Juga:BBKSDA Jabar Dinilai Abai, Penyadapan Ilegal Getah Pinus di Taman Buru Masigit Kareumbi BurukLewat Pemusnahan BKC, Pemdaprov Jabar dan Bea Cukai Komitmen Berantas Barang Ilegal
Ade melanjutkan, kekhawatiran berikutnya adalah kecenderungan lebih mengcover kebutuhan siswa di sekolah negeri. Misalnya BPMU beralih seratus persen untuk beasiswa, dan itu tidak hanya untuk siswa di sekolah swasta tapi juga untuk sekolah negeri.
Seperti untuk mengcover program PAPS, maka porsinya yang mengalir ke swasta kian terkikis.
Ade berharap jangan sampai sekolah swasta terjebak kedua kalinya, sebagai mana pada saat pembebasan ijazah.
Apalagi, lanjut Ade, jika nanti konsep perubahan BPMU menjadi beasiswa itu tidak diberlakukan untuk program BOPD yang mengalir ke sekolah negeri.
“Kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta semakin tajam, sekolah negeri semakin makmur dan sekolah swasta semakin terjepit,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan alasan rencana penggantian program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) menjadi skema beasiswa pada tahun 2026, salah satu pertimbangannya untuk memenuhi kebutuhan prioritas siswa.
Purwanto menguraikan, pada 2026, kemungkinan terjadi keterbatasan anggaran, sehingga penentuan prioritas menjadi sangat penting. Program BPMU menjadi salah satu yang dievaluasi dalam upaya ini.
Baca Juga:Sejumlah Tokoh Masyarakat, BPD dan LPMD Desak CDPOB KBT Segera Diusulkan ke Pemprov Jabar Pimpinan DPRD Ajak Investor China Lirik Jabar, Tawarkan Potensi Proyek WTE
“Karena terbatas, jadi mengedepankan prioritas, ” katanya saat ditemui di Gedung Sate, Rabu (29/10). (son)
