“Dengan kondisi geografis dan jenis sawah yang beragam ini, bantuan alsintan seperti pompa air dan traktor diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan lahan, baik di sawah irigasi maupun tadah hujan,” tegas Yoyon.
Yoyon menegaskan bahwa esensi dari bantuan ini bukan sekadar penambahan aset bagi kelompok tani, melainkan sebuah langkah transformatif. Tujuannya adalah untuk menggeser ketergantungan pada cara-cara tradisional yang seringkali memakan waktu lebih lama dan memerlukan tenaga lebih besar. Mekanisasi pertanian dinilai sebagai kunci untuk menarik minat generasi muda agar terjun ke sektor pertanian, karena pekerjaan menjadi lebih efektif dan tidak lagi identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan.
“Kita berharap dengan bantuan alsintan ini dapat memudahkan produksi padi petani, dan memberikan daya dukung yang kuat bagi terwujudnya swasembada pangan,” tegas Yoyon.
Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan mendampingi para kelompok tani penerima bantuan dalam hal operasional, perawatan, dan manajemen penggunaan alsintan secara berkelompok. “Kami juga ingin memastikan bahwa bantuan yang bernilai tinggi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan, tidak hanya menguntungkan untuk satu atau dua musim tanam saja,” ungkapnya. (CEP)