DLH Jabar Ungkap Hasil Dugaan Asal Munculnya Awan Hitam di Subang

DLH Jabar Ungkap Hasil Dugaan Asal Munculnya Awan Hitam di Subang
DLH Jabar Ungkap Hasil Dugaan Asal Munculnya Awan Hitam di Subang
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Fenomena awan hitam disertai gumpalan busa misterius di Subang, Jawa Barat, yang sempat membuat geger warga akhirnya mulai menemukan titik terang.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat memastikan sudah menerima hasil verifikasi lapangan terkait kejadian tersebut yang terjadi di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, pada 24 Oktober 2025.

Kepala DLH Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengungkapkan bahwa tim DLH Subang langsung turun ke lokasi setelah laporan warga mengenai gumpalan busa berwarna hitam yang jatuh di area sawah dan permukiman penduduk.

Baca Juga:BRI dan YBM BRILian Region 9 Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di SukabumiAnti Ribet! Begini Cara Pinjam Saldo DANA Rp300.000 Tanpa KTP dan Agunan, Cair Cepat dan Aman

“Saat kami tiba untuk melakukan verifikasi, busa hitam itu sudah tidak terlihat karena telah disiram air oleh warga. Namun, dari keterangan masyarakat, busa tersebut tidak berbau dan gelembungnya sulit pecah,” jelas Saadiyah dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

Dugaan Kuat, Awan Hitam di Subang Berasal dari Kebakaran Pabrik Limbah

Saadiyah menduga bahwa gumpalan busa hitam tersebut bukan berasal dari aktivitas warga sekitar, melainkan akibat insiden kebakaran di sebuah pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berlokasi di Kabupaten Karawang.

Pabrik tersebut, yaitu PT Dame Alam Sejahtera, diketahui terbakar pada malam hari tanggal 23 Oktober 2025, atau sehari sebelum fenomena busa hitam muncul di Subang.

“Dugaan sementara, busa hitam itu merupakan sisa dari kebakaran yang terbawa angin ke arah Subang. Apalagi, beberapa hari terakhir di wilayah Karawang tidak turun hujan, sehingga partikel busa mudah terbang terbawa udara,” papar Saadiyah.

Lebih lanjut, Saadiyah menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kini sudah mengambil alih penanganan kasus tersebut, mengingat kewenangan terhadap perusahaan pengolahan limbah B3 berada di tingkat kementerian.

“KLHK telah membentuk tim khusus bersama DLH Jawa Barat dan DLH Kabupaten Subang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut serta menyiapkan langkah pemulihan lingkungan,” ujarnya.

Tim gabungan tersebut akan menelusuri kemungkinan adanya dampak pencemaran dari kebakaran tersebut terhadap udara, air, maupun tanah di sekitar wilayah terdampak.

Baca Juga:TERBARU! Inilah Daftar Aplikasi Pinjol Tanpa BI Checking yang Resmi Tercatat di OJKResmi Hadir! Ini Harga Realme 15T di Indonesia Lengkap dengan Spesifikasinya

DLH juga memastikan akan terus memantau kondisi lingkungan Subang dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

0 Komentar