JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan kesiapan dalam mendukung implementasi proyek Bus Rapid Transit (BRT) yang akan segera dijalankan di Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah menunggu tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait tahapan sosialisasi program tersebut.
“Terkait BRT, terakhir kita rapat di sini di Balai Kota. Kita nunggu kabar dari Kementerian Perhubungan terkait untuk sosialisasi. Kami juga sudah cek ke Dinas UMKM, mereka sudah siap,” ujar Erwin, Kamis (30/10).
Baca Juga:Percepat Penanganan Banjir Semarang-Demak, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Optimalisasi PompaWaspadai Pergeseran Tanah, Farhan Imbau Warga Laporkan Gejala Retakan
Menurut Erwin, salah satu hal yang menjadi perhatian adalah nasib juru parkir yang terdampak akibat pengoperasian BRT. Ia menyebut terdapat sekitar 312 orang yang sebelumnya bekerja sebagai juru parkir dan akan menerima kompensasi selama enam bulan.
“Kalau untuk juru parkir itu sekitar 312 orang, kalau tidak salah. Itu bisa dianggarkan untuk kompensasi selama enam bulan, dengan besaran setara UMR,” jelasnya.
Namun, berbeda dengan juru parkir, para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar koridor BRT tidak akan menerima ganti rugi, sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku.
“PKL nggak dapat ganti rugi, karena di perda disebutkan bahwa para PKL ini tidak mendapat kompensasi,” ujar Erwin.
Meski demikian, Pemkot Bandung berupaya tetap memberikan pendekatan humanis terhadap para PKL yang terdampak. Pemerintah berencana melakukan relokasi ke lokasi yang lebih sesuai agar tetap dapat menjalankan aktivitas ekonomi mereka.
“Tapi kita akan memanusiaikan manusia dengan mencoba merelokasi para pedagang PKL yang ada di lokasi,” tambahnya.
Selain itu, Erwin menyebut bahwa pihaknya juga masih mencari solusi alternatif bersama World Bank dan Kementerian Perhubungan untuk menangani persoalan penataan PKL di kawasan BRT.
Baca Juga:Bandung Fair 2025, Pesta Kota Kreatif dengan Selera DuniaSerunya Halloween di FOX LITE Majalaya: Lari Bareng, Tanam Pohon, dan Kostum Seram
“Tapi memang kita lagi nyari solusi juga dari World Bank maupun dari Perhubungan terkait PKL ini. Tapi kalau di Kota Bandung sendiri memang belum ada,” tuturnya.
Proyek BRT di Kota Bandung merupakan bagian dari upaya peningkatan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi. Program ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan sekaligus meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam bertransportasi di wilayah perkotaan. (Dam)
