JABAR EKSPRES – Cabang olahraga tenis meja Indonesia akhirnya kembali tampil di ajang multi cabang internasional setelah absen cukup lama. Tim Indonesia ambil bagian dalam Asia Youth Games (AYG) Bahrain 2025, menandai kembalinya tenis meja nasional ke panggung Asia setelah terakhir kali berpartisipasi di SEA Games 2019.
Menurut keterangan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Rabu, keikutsertaan ini menjadi momentum penting karena untuk pertama kalinya dalam satu dekade, tenis meja Indonesia kembali aktif setelah sempat tersendat akibat dualisme kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Kini, cabang olahraga tersebut diwakili oleh Indonesia Pingpong League (IPL), federasi baru yang telah diakui secara resmi oleh KOI dan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Melalui IPL, Indonesia mengirimkan empat atlet muda ke Bahrain, yakni Oktavia Kirana, Diska Anindia Susanto, Jehezekel Jason Christian, dan Mochammad Tarikh. Mereka berkompetisi di nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran.
Baca Juga:26 WNI Korban Penipuan Online di Myanmar Berhasil Dipulangkan ke Indonesia, Satu Diduga PerekrutLakers Tumbang di Kandang, Austin Reaves Cetak 41 Poin tapi Tak Selamatkan Tim dari Blazers
Penampilan para atlet muda ini cukup membanggakan karena seluruhnya berhasil melaju ke babak gugur.
Di sektor tunggal putri, Oktavia Kirana mencapai babak 32 besar sebelum dikalahkan atlet Taiwan, Wan-rong Lin.
Jehezekel Jason Christian juga melangkah hingga babak 32 besar, namun harus mengakui keunggulan pemain India, Ritvik Gupta, dengan skor 0–3.
Sementara itu, Mochammad Tarikh mencatat kemenangan dramatis 3–2 atas wakil Mongolia, Bilgun Ankhbayar, di babak 64 besar, meski kemudian terhenti oleh Yi-cing Yu dari Taiwan pada 32 besar.
Di nomor ganda campuran, Oktavia Kirana/Mochammad Tarikh kalah dari pasangan Taiwan, Chin-ting Lin/Ying-syuan Wu, pada babak 32 besar. Nasib serupa dialami pasangan Diska Anindia Susanto/Jason Christian yang harus tersingkir setelah kalah dari duet Malaysia, Yu Cheah/Hong Yu Tey.
Meski belum mampu meraih medali, penampilan ini dianggap sebagai langkah awal penting bagi kebangkitan tenis meja Indonesia. Sekretaris Jenderal IPL, Yon Mardiono, menilai partisipasi ini memberikan pengalaman berharga bagi para atlet muda untuk menambah jam terbang di level internasional.
“Sudah lama atlet tenis meja kita tidak tampil di ajang internasional. Semua terasa baru bagi mereka. Saya selalu bilang, kalau mau jadi yang terbaik, belajar dari yang terbaik. Di sini mereka bertemu wakil terbaik dari seluruh Asia,” ujar Yon.
