JABAR EKSPRES – Drama antara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Menkeu Purbaya terkait data dana Pemda yang parkir di Bank masih berlanjut. Dedi Mulyadi bakal berhentikan staf jika terbukti bohong.
Dedi Mulyadi mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan sejumlah klarifikasi terkait data simpanan Pemda dalam bentuk deposit itu. Pertama adalah dengan mengumpulkan seluruh Pejabat Pemrov Jabar.
“Sekali lagi saya mau bertanya. Mereka itu berkata jujur sesuai data dan fakta atau berbohong, ” ungkapnya, Rabu (22/10) dalam video yang juga dibagikan di akun medsosnya itu.
Baca Juga:Konser “The Journey Continues by Aloka", Peterpan Berhasil Bawa Euforia Generasi ke GenerasiPGN Rayakan Hari Pangan Dunia 2025 Bersama Warga Pesisir Muara Gembong
Pria yang akrab disapa KDM itu melanjutkan, ia juga bakal bertemu dengan pihak Kemendagri. Hal itu juga untuk memastikan data terkait deposito uang Pemda yang dimaksud.
“Saya juga akan bertemu dengan Pimpinan Bank Indonesia untuk menanyakan sumber data tersebut, ” jelasnya.
KDM menegaskan, pihaknya juga tidak segan untuk mengambil langkah tegas. Khususnya kepada para anak buahnya. Apalagi jika memang berbohong.
“Apabila ada staff saya yang berbohong, tidak menyampaikan fakta dan data yang sesungguhnya, menyembunyikan data yang seharusnya diketahui oleh masyarakat, saya tidak akan segan-segan. Saya berhentikan, ” bebernya.
Langkah itu sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga integritas keuangan Pemerintah Daerah. “Mau Sekdanya salah, mau Kepala Badan Pengelola Keuangannya salah, mau Kepala Badan Pendapatan Daerahnya salah. Siapapun yang tidak memiliki integritas, pasti saya berhentikan, ” katanya. (son)
