BBM Pertamina Kini Mengandung Etanol, Bikin Boros atau Lebih Irit?

BBM Pertamina kini mengandung etanol 3,5%. Apakah bikin boros? Ternyata tidak! Simak penjelasan ahli ITB soal
BBM Pertamina kini mengandung etanol 3,5%. Apakah bikin boros? Ternyata tidak! Simak penjelasan ahli ITB soal efek etanol terhadap performa mesin, efisiensi bahan bakar, dan dampaknya bagi lingkungan.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Isu soal adanya kandungan etanol dalam BBM Pertamina tengah menjadi bahan perbincangan hangat di publik.

Pasalnya, kehadiran etanol sebesar 3,5 persen pada base fuel Pertamina membuat sejumlah SPBU swasta seperti BP dan Vivo menunda kerja sama pembelian bahan bakar dari perusahaan pelat merah tersebut.

Namun, di balik polemik ini, muncul pertanyaan besar, apakah benar BBM yang mengandung etanol bikin boros dan menurunkan performa mesin kendaraan?

Baca Juga:Aplikasi Penghasil Uang Resmi Play Store 2025 Hasilkan Saldo Ewallet Sampai dengan Rp1,2 JutaGeger Penemuan Mayat di Cicaheum Bandung, Wanita Berdaster Ditemukan Mengambang di Sungai Cicabe

Awal Mula Polemik Etanol di BBM Pertamina

Beberapa waktu terakhir, sejumlah SPBU swasta di Indonesia seperti BP, Vivo, dan Shell mengalami kelangkaan stok BBM.

Sebagai solusi, pemerintah meminta mereka membeli bahan bakar impor melalui Pertamina.

Namun, kesepakatan itu batal dilakukan oleh BP dan Vivo, setelah diketahui adanya kandungan etanol sebesar 3,5% dalam BBM Pertamina yang ditawarkan.

Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menjelaskan bahwa pembatalan tersebut murni karena alasan teknis.

“Salah satu kekhawatiran kami karena formulasi BBM BP saat ini belum mengandung etanol,” jelasnya.

Vivo pun memberikan alasan serupa, menyebut kandungan etanol itu tidak sesuai dengan spesifikasi teknis produk mereka.

Etanol Bikin Boros atau Lebih Irit?

Menanggapi isu ini, Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Tri Yus Widjajanto, memberikan penjelasan ilmiah yang menenangkan.

Baca Juga:AdXelerate: Terobosan Programmatic Ads Telkom, Bikin Bisnis Makin CuanDanamon Gandeng Manulife Indonesia dan Universitas Prasetiya Mulya Hadirkan Prasmul EduWealth

Menurutnya, etanol memang memiliki kandungan energi lebih rendah dari bensin, yaitu di kisaran 26,8–29,7 megajoule per kilogram (MJ/kg), sementara bensin mencapai sekitar 40 MJ/kg.

Namun, penurunan energi akibat campuran 3,5% etanol hanya sekitar 1% saja, yang tidak berpengaruh signifikan terhadap performa kendaraan maupun konsumsi BBM.

“Kalau kandungan etanolnya hanya 3,5%, penurunan daya mesin cuma sekitar 1%. Itu tidak akan terasa oleh pengendara, baik dalam tarikan maupun konsumsi bahan bakar,” jelas Tri.

Artinya, meski ada campuran etanol, kendaraan tetap bisa melaju normal tanpa rasa kehilangan tenaga atau peningkatan konsumsi BBM yang berarti.

Menariknya, etanol memiliki nilai oktan tinggi, yakni RON 110–120.

Dengan menambahkan 3,5% etanol, angka oktan bahan bakar bisa meningkat sekitar 3,8–4,2 poin.

0 Komentar