Bupati Bandung Ingatkan ASN, Istri, dan Anak Pejabat Tak Flexing di Media Sosial

Ilustrasi bahaya Flexing di media. (pixabay)
Ilustrasi bahaya Flexing di media. (pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengimbau para pejabat beserta keluarganya untuk tidak melakukan flexing atau pamer kemewahan di media sosial.

Menurutnya, kebiasaan tersebut tidak pantas dilakukan di tengah kondisi masyarakat yang sedang menghadapi tekanan ekonomi akibat krisis global.

“Saya harap aksi flexing yang dilakukan ASN dan pejabat beserta keluarganya di media sosial dihentikan. Jangan menimbulkan kecemburuan sosial. Tanpa ditunjukkan pun, masyarakat sudah tahu bahwa para pejabat mampu. Tidak perlu dipamerkan,” ujar Dadang di Soreang, Sabtu (27/9/2025).

Baca Juga:Transportasi Publik di Bandung Kian Terpuruk, Pemda Belum Mampu atau Tak Perhatian? Lindungi Pekerja Rentan, Dinsos Kota Bandung Jalin Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci

Ia menilai, wajar jika pejabat maupun keluarganya berlibur ke dalam atau luar negeri, ataupun menikmati kuliner di tempat mewah. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak perlu dipamerkan ke publik.

“Saat ini bukan waktunya pamer. Banyak warga Kabupaten Bandung yang sedang mengalami kesulitan ekonomi dan penurunan daya beli. Lebih baik jika kita berbuat aksi sosial, saling memberi, dan berbagi, terutama kepada anak yatim piatu,” imbuhnya.

Sebagai contoh, Dadang mengaku rutin menggelar program Jumat Berkah dengan membagikan paket sembako serta santunan bagi ratusan anak yatim piatu di desa dan kecamatan secara bergiliran.

“Saya ingin Jumat Berkah menjadi motivasi bagi warga yang mampu untuk ikut berbagi dengan sesama,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan bahwa flexing merupakan tindakan memamerkan kekayaan atau gaya hidup glamor di media sosial.

Dampaknya, kata dia, bisa menimbulkan rasa iri, ketidakpuasan, hingga tekanan sosial bagi masyarakat lain.

“Flexing pada akhirnya hanya menumbuhkan narsisme dan kesombongan,” tegasnya.

0 Komentar