5 Demo Besar yang Mencatat Sejarah Indonesia dari Masa ke Masa

6 Demo Besar yang Mencatat Sejarah Indonesia dari Masa ke Masa
Demo Besar yang Mencatat Sejarah Indonesia. Foto: Istimewa
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Aksi demonstrasi atau demo selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Bagi sebagian orang, demonstrasi kerap dianggap sebagai bentuk keresahan sosial yang mengganggu ketertiban. Namun di sisi lain, demo juga merupakan sarana rakyat untuk menyampaikan aspirasi, kritik, serta tuntutan terhadap kebijakan yang dinilai merugikan. Tidak jarang, aksi massa ini justru menjadi tonggak penting yang mengubah arah politik dan sosial bangsa.

Sejarah Indonesia mencatat banyak peristiwa demonstrasi besar. Beberapa di antaranya bahkan berakhir dengan perubahan besar dalam sistem politik maupun kebijakan negara.

Berikut adalah lima demo besar yang meninggalkan jejak penting dalam perjalanan sejarah Indonesia dari masa ke masa.

Baca Juga:Butuh Modal Usaha? Cek Tabel KUR BRI Rp100 Juta September 2025 dengan Cicilan MurahCetak Rekor Tertinggi, Emas Antam Kini Dibanderol Rp2,044 Juta per Gram

5 Demo Besar yang Mencatat Sejarah Indonesia:

1. Demo Tritura

Demo Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat terjadi pada 10 Januari 1966. Ribuan mahasiswa turun ke jalan dengan membawa tiga tuntutan utama: pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), perombakan kabinet Dwikora, dan penurunan harga kebutuhan pokok.

Latar belakang aksi ini tidak lepas dari situasi politik pasca peristiwa G30S yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Soekarno. Selain itu, kondisi ekonomi yang kian memburuk membuat rakyat semakin tertekan.

Demo Tritura terbukti menjadi titik balik sejarah. Tekanan dari mahasiswa melemahkan kekuasaan Presiden Soekarno dan membuka jalan bagi lahirnya rezim Orde Baru di bawah Soeharto.

Hingga kini, Tritura dikenal sebagai simbol kuat peran mahasiswa dalam mengubah arah politik bangsa.

2. Demo Reformasi

Aksi Reformasi 1998 merupakan salah satu demonstrasi paling monumental dalam sejarah Indonesia modern.

Tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, di mana empat mahasiswa tewas ditembak aparat, menjadi pemicu gelombang protes yang lebih luas.

Mahasiswa dari berbagai kampus, buruh, hingga masyarakat umum bersatu menuntut Presiden Soeharto mundur.

Baca Juga:Xiaomi Redmi Note 14 SE: HP Murah Rasa Premium dengan Fitur Lengkap6 Anime Ongoing Paling Seru yang Wajib Ditonton di September 2025

Setelah lebih dari 30 tahun berkuasa dengan gaya pemerintahan otoriter, desakan rakyat akhirnya membuat Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Demo Reformasi bukan sekadar menggulingkan rezim, tetapi juga melahirkan era baru bagi Indonesia era Reformasi.

Sejak saat itu, ruang demokrasi lebih terbuka, kebebasan pers dijamin, dan rakyat memiliki kesempatan lebih besar untuk mengawasi jalannya pemerintahan.

0 Komentar