Sambut Mitra China untuk Percepatan Transisi Energi, ESDM: EV Masa Depan Transportasi

Sambut Mitra China untuk Percepatan Transisi Energi, ESDM: EV Masa Depan Transportasi
Ilustrasi mobil listrik sebagai transportasi ramah lingkungan. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyambut baik kemitraan dengan China dalam industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Menurutnya, kehadirakn EV menjadi masa depan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Itu juga mendukung upaya percepatan transisi energi.

“EV merupakan masa depan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pemain penting dalam rantai pasokan EV global,” ujarnya, dikutip Kamis (28/8/2025).

Baca Juga:Jamin Pasokan Kopdes Merah Putih, Wamenkop Siap Sinergikan BUMN dan SwastaKomitmen Transisi Energi di Jabar Masih Lemah, Anggaran Terus Menurun

Dalam pertemuannya dengan para pemimpin Bank Teknologi Hijau (Green Technology Bank/GTB) saaat kunjungan kerja ke Shanghai dan Zhejiang beberapa waktu lalu, Yuliot menyampaikan minatnya untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi hijau di Indonesia.

Kerja sama tersebut mencakup produksi baterai dan pengembangan fasilitas penukaran baterai untuk alat berat di lokasi proyek konstruksi.

Delegasi yang terdiri dari para pejabat Kementerian ESDM, Kementerian Sekretariat Negara, dan PT PLN (Persero) berfokus pada penguatan kerja sama bilateral, menjajaki berbagai peluang investasi, serta pengembangan teknologi mutakhir di bidang energi baru dan terbarukan (new and renewable energy/NRE).

Delegasi tersebut juga mengunjungi fasilitas Limbah Jadi Energi (Waste-to-Energy/WTE) milik Shanghai Chengtou Laogang Base Management Co., Ltd. dan Jiaxing Jiayuan SUS Environment Co., Ltd. di Provinsi Zhejiang.

Yuliot menilai bahwa China mampu mengubah berbagai jenis limbah menjadi listrik secara efisien melalui teknologi insinerasi dan gasifikasi.

Hal itu, kata dia, relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini yang memerlukan solusi berkelanjutan dan inovatif dalam pengelolaan limbah, sekaligus meningkatkan kapasitas energi bersih.

“Kemajuan China dalam mengubah limbah perkotaan menjadi sumber listrik yang andal sangat relevan dengan situasi di Indonesia. Kami sangat terbuka untuk mengembangkan kemitraan, terutama melalui kerja sama usaha patungan dengan badan usaha milik negara Indonesia,” kata dia.

Baca Juga:Pemerataan Akses Listrik, Bahlil Targetkan Program Elektrifikasi Tercapai di 2029-2030PGN Percepat Penguatan Infrastruktur Gas, Jawab Tantangan Distribusi dan Akses Energi Nasional

Selain itu, delegasi tersebut juga mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) CATL Ningde, produsen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terkemuka di China.

Pembahasan itu berfokus pada potensi peluang kerja sama untuk mengembangkan ekosistem EV, termasuk minat CATL untuk berpartisipasi dalam pengembangan Mobil Nasional Indonesia.

0 Komentar