Risetcar Masih Bisa Diakses, Tapi Member Sulit Tarik Dana Malah Muncul AI Kekayaan Pro

Risetcar Masih Bisa Diakses, Tapi Member Sulit Tarik Dana
Risetcar Masih Bisa Diakses, Tapi Member Sulit Tarik Dana
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kami akan memberikan informasi terbaru mengenai aplikasi Risetcar yang belakangan ramai disebut sebagai scam. Namun, jika kita mengakses website maupun aplikasinya, keduanya masih bisa dibuka. Artinya, aplikasi ini belum sepenuhnya berhenti beroperasi, meskipun sudah menunjukkan gejala penipuan.

Pada laman resminya, mereka menuliskan informasi bahwa perusahaan telah membuka cabang di Jakarta.

“Perusahaan kami telah melakukan uji coba operasi sejumlah kecil kendaraan di Jakarta.”

Baca Juga:Pengalaman Menggunakan MyBCA, Apakah Lebih Baik dari BCA Mobile?10 Fakta Mengkhawatirkan Game Roblox yang Perlu Diketahui Orang Tua

Sebelumnya, aplikasi ini hanya mengklaim beroperasi di luar negeri, namun kini mulai mencatut nama Jakarta. Mereka juga mencantumkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk meyakinkan pengguna. Namun, penggunaan NIB ini bukan hal baru. Aplikasi-aplikasi investasi ilegal sebelumnya juga melakukan hal serupa untuk menarik kepercayaan masyarakat.

Padahal, sebagai aplikasi yang menghimpun dana dari masyarakat, seharusnya Risetcar memiliki izin dari OJK. Faktanya, aplikasi ini tidak memiliki izin OJK dan bahkan sudah masuk dalam daftar investasi ilegal versi OJK.

Jika ditelusuri di website OJK (menu Info Terkini → Selengkapnya → laporan bulan Juni → Lampiran 4 daftar investasi ilegal), nama Risetcar tercantum di sana. Situs lamanya m.risetcar.org, sudah diblokir. Kini mereka berganti alamat website menjadi m.risetcarid.org . Dari sini saja sudah jelas bahwa aplikasi ini merupakan modus penipuan investasi bodong.

Masalah Penarikan Dana Risetcar

Banyak anggota (member) melaporkan tidak bisa melakukan penarikan dana. Pihak aplikasi berkilah dengan mengunggah pengumuman bahwa mereka telah bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta dan bank-bank besar. Disebutkan bahwa pihak bank menugaskan staf tambahan untuk mempercepat proses pencairan dana dalam waktu 24–48 jam.

Namun, informasi tersebut patut diragukan. Umumnya, klaim seperti ini hanyalah drama untuk menenangkan pengguna sebelum aplikasi benar-benar kabur.

Di berbagai forum dan kolom komentar, banyak pengguna mengeluhkan hal serupa, saldo ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah tidak bisa ditarik, sementara aplikasi justru meminta deposit tambahan.

Bahkan, pengguna dipaksa membeli “kendaraan di Jakarta” sebagai syarat agar bisa melakukan penarikan. Jika menolak, saldo dianggap hangus dan akun dinyatakan berhenti. Modus seperti ini sering kali dilanjutkan dengan permintaan pembayaran pajak atau verifikasi akun, yang ujung-ujungnya tetap merugikan pengguna.

0 Komentar