Berhenti Berhemat, Ini 7 Cara Realistis Dapat Rp1 Miliar Pertama Tanpa Warisan

Cara Realistis Dapat Rp1 Miliar Pertama Tanpa Warisan
Cara Realistis Dapat Rp1 Miliar Pertama Tanpa Warisan
0 Komentar

Namun, investasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perlu disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan jangka waktu. Investasi yang cerdas berarti kamu memahami risikonya, tahu tujuan kamu berinvestasi, dan memilih instrumen yang tepat.

Jika kamu ingin mengumpulkan Rp1 miliar, hal pertama yang harus kamu tentukan adalah jangka waktunya. Dalam berapa tahun kamu ingin mencapai Rp1 miliar tersebut? Dan berapa besar uang yang sanggup kamu sisihkan setiap bulan untuk mencicil menuju tujuan keuangan tersebut?

Misalnya, kamu menargetkan untuk mengumpulkan Rp1 miliar dalam 10 tahun. Maka perhitungannya adalah:

Rp1.000.000.000 ÷ 10 tahun ÷ 12 bulan = sekitar Rp8,3 juta per bulan.

Baca Juga:PPATK Blokir Rekening Tidak Aktif, Rakyat Kecil Kena, Koruptor LolosPonsel Rp3 Jutaan Ini Bisa Rekam 4K 60fps! Motorola G86 Power 5G Bikin Kaget

Pertanyaannya, apakah kamu sanggup menyisihkan Rp8 jutaan per bulan agar bisa mencapai Rp1 miliar dalam 10 tahun?

Itulah sebabnya, sejak awal saya selalu menekankan pentingnya meningkatkan penghasilan. Semakin besar penghasilanmu, maka semakin cepat pula kamu bisa mencapai target Rp1 miliar.

Setelah mengetahui jumlah yang perlu kamu investasikan setiap bulan, pertanyaan selanjutnya Adalah, investasi apa yang cocok untukmu?

Sebenarnya, ada banyak cara untuk menentukan jenis investasi yang tepat, dan pembahasannya cukup panjang. Namun, untuk versi paling sederhana dan mudah, kamu bisa menyesuaikannya berdasarkan jangka waktu tujuan keuangan.

Berikut panduannya:

· Tujuan jangka pendek (1–2 tahun)

· Pilih instrumen yang relatif stabil dan rendah risiko, seperti deposito atau reksa dana pasar uang.

· Tujuan jangka menengah (3–5 tahun)

· Kamu bisa memilih reksa dana pendapatan tetap atau obligasi.

· Tujuan jangka panjang (lebih dari 5 tahun)

Cocok untuk instrumen yang lebih fluktuatif namun berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham atau reksa dana saham.

7. Optimalkan Strategi Pajak

Poin keempat adalah memahami strategi efisiensi pajak. Jangan sampai setelah susah payah mencari penghasilan, justru akhirnya terkuras karena kewajiban pajak yang sebenarnya bisa dioptimalkan secara legal.

Contoh strategi hemat pajak:

Baca Juga:Resep Donat Pinkan Mambo yang Viral Setelah Di-Review Banyak InfluenserBumi Berputar Lebih Cepat? Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Hari Terpendek 2025

· Jika kamu memiliki bisnis, belilah aset atas nama badan usaha seperti PT atau CV, bukan atas nama pribadi.

· Maksimalkan biaya operasional perusahaan agar dapat digunakan untuk mengurangi beban pajak bisnis.

0 Komentar