JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung memastikan bahwa tidak ditemukan adanya beras oplosan yang beredar di wilayah Kota Bandung, baik di pasar tradisional maupun di pusat perbelanjaan modern.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pusat perbelanjaan Yogya Jalan Sunda, Kamis (31/7/2025).
Dalam sidak tersebut, Farhan meninjau langsung kondisi stok dan kualitas beras di pusat perbelanjaan bersama jajaran Pemerintah Kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk merespons isu yang beredar di masyarakat mengenai adanya dugaan beras oplosan di beberapa daerah.
Baca Juga:Identitas Anak Bandung Diakui Negara, 52 Ribu KIA Dibagikan SekaligusTerima Hibah Rp 2,16 Miliar, Unpad Terjunkan 40 Dokter ke 40 Desa "Kritis" Kesehatan
“Tidak ada temuan sama sekali terkait beras oplosan di Kota Bandung,” ujar Farhan saat meninjau langsung kondisi lapangan.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah kota untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan, khususnya beras, yang merupakan komoditas utama konsumsi harian.
Sebagai bentuk komitmen menjaga keamanan pangan, Pemkot Bandung telah menginstruksikan dua perangkat daerah, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), untuk memperketat pengawasan dan pengecekan terhadap distribusi beras yang beredar di pasaran. Pengawasan dilakukan secara berkala melalui pengambilan sampel dan pemeriksaan langsung ke pasar-pasar tradisional maupun modern.
“Seluruh perangkat daerah sudah kami instruksikan agar terus melakukan pengawasan terhadap distribusi beras. Baik itu di pasar tradisional maupun pasar modern,” katanya.
Dengan adanya pengawasan rutin dari tim gabungan tersebut, Pemkot Bandung berharap potensi kecurangan, termasuk pencampuran beras kualitas rendah atau praktik oplosan, bisa dicegah sedini mungkin.
Farhan juga menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik, karena pasokan beras di Kota Bandung dalam kondisi sangat mencukupi untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan rumah tangga.
“Semua tipe beras tersedia di Kota Bandung. Dari premium sampai medium, bahkan beras pecah untuk bubur aman,” ungkapnya.
Baca Juga:Hore! Gaji Perdana 1.027 P3K Kota Banjar Telah CairAtalia Praratya Pilih Bungkam soal Kasus Ridwan Kamil : Nanti Saja Ya
Menurut Farhan, keberagaman jenis beras yang tersedia menjadi bukti bahwa distribusi berjalan lancar dan kebutuhan konsumen dari berbagai lapisan dapat terpenuhi. Pemerintah terus memantau ketersediaan ini secara ketat agar tidak terjadi kekosongan pasokan di tingkat pengecer.
