JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang sangat banyak jenisnya, ada yang berbentuk pekerjaan paruh waktu, ada yang memberikan misi dengan bermain game ada juga yang investasi.
Aplikasi investasi merupakan pilihan paling favorit bagi yang menginginkan hasil cepat dan besar, namun berbeda dengan yang lainnya, karena aplikasi investasi membutuhkan modal.
Sayangnya, kini sangat marak aplikasi investasi yang menghasilkan di awal namun berujung penipuan. Banyak yang masih bingung membedakan aplikasi yang aman, resmi dan terpercaya dengan aplikasi penipuan ini.
Baca Juga:Mengenal Penyebab Alergi Pada Anak dan Cara MengatasinyaCara Kerja Aplikasi AdMedia, Cuma Nonton Video Bisa Untung Hingga Jutaan Rupiah, Amankah?
Sesungguhnya ada cara paling mudah untuk mencari tahu, apakah aplikasi investasi penghasil uang yang sedang digunakan aman atau tidak, yakni dengan mengeceknya secara langsung ke OJK atau Bapeppti. Namun untuk mempermudah, kamu juga bisa mencari tahu tanda-tanda atau ciri-ciri sebuah aplikasi penghasil uang penipuan atau bukan dengan mengamati beberapa hal di bawah ini :
1. Menjanjikan Keuntungan Tinggi dalam Waktu Singkat
Cara ini memang paling efektif untuk menarik minat calon korbannya, dengan menjanjikan keuntungan besar yang sampai tidak masuk akal, misal Investasi 1 juta, dapat 3 juta dalam seminggu.
Padahal investasi legal pasti memiliki risiko dan tidak bisa menjamin akan mendapatkan hasil yang pasti, baik jumlahnya maupun waktunya.
2. Tidak Terdaftar di OJK atau Bappebti
Aplikasi atau platform penipuan biasanya tidak punya izin resmi, karena semua legalitasnya meragukan. Untuk mengecek legalitas sebuah aplikasi bisa engan mengunjungi situs resmi OJK: https://www.ojk.go.id atau https://www.bappebti.go.id
3. Menggunakan Skema Ponzi atau MLM Berkedok Investasi
Tanda yang satu ini bisa langsung kita lihat dari skema perekrutannya. Biasanya aplikasi penipuan akan lebih fokus pada perekrutan member baru di banding tugas hariannya.
Member diminta merekrut orang baru agar dapat bonus.Keuntungan dibayar dari uang member baru, bukan dari kegiatan usaha yang nyata.
4. Tidak Transparan Soal Produk atau Usaha
Biasanya produk investasinya tidak nyata, atau tidak ada produk fisiknya, tidak dijelaskan secara rinci aset apa yang diinvestasikan.
Baca Juga:Aplikasi NW Sport Investasi Gym di Banyak Negara, Benarkan Sehat, Aman dan Menguntungkan? Dukung Cakap Digital Bagi Pendidik, Telkom Gelar Indonesia Digital Learning
Selain itu juga tidak ada laporan keuangan, portofolio, atau legalitas bisnis yang jelas.