Aplikasi AMV Kasih Bonus Gila-Gilaan 25-30 Juli? Ini Faktanya

Aplikasi AMV Kasih Bonus Gila-Gilaan 25-30 Juli? Ini Faktanya
Aplikasi AMV Kasih Bonus Gila-Gilaan 25-30 Juli? Ini Faktanya
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Masyarakat kembali dihebohkan dengan aktivitas mencurigakan dari platform bernama AMV yang diduga kuat menjalankan skema Ponzi berkedok mini game dan investasi. Informasi terbaru menyebutkan bahwa AMV mulai aktif merekrut anggota baru melalui promosi besar-besaran, yang menurut pengamat justru menjadi pertanda akan terjadinya aksi kabur membawa dana member.

Sinyal tersebut mulai terlihat dari postingan yang ramai beredar di media sosial dan Telegram sejak awal Juli 2025. Dalam pesan yang disebarkan, AMV menawarkan berbagai program “subsidi deposit” dengan iming-iming keuntungan besar bagi anggota baru maupun lama.

Salah satu contoh promosi yang beredar:

  • Isi ulang Rp1,5 juta akan mendapatkan promosi ke level AA4.
  • Bonus tambahan Rp1 juta.
  • Subsidi ganda plus pengembalian deposit.

Namun, skema seperti ini justru dinilai sebagai tanda-tanda klasik dari praktik investasi bodong atau Ponzi. Semakin besar promosi yang ditawarkan, biasanya menandakan bahwa pengelola mulai kesulitan menarik anggota baru dan berusaha mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya sebelum akhirnya menghilang.

Baca Juga:Referensi Kumpulan Teka-Teki MPLS 2025 Makanan dan Minuman Lengkap JawabanPIP SD–SMA Cair Lagi Mulai 1 Juli 2025, Ini Daftar Lengkap Daerah yang Sudah PIP Cair

Menariknya, AMV juga kerap melakukan kegiatan sosial untuk menutupi skema sebenarnya. Contohnya, sumbangan sebesar Rp10 juta untuk renovasi masjid dan bantuan anak yatim di Sulawesi Selatan. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan berbagai acara silaturahmi dan kegiatan luring (offline) di berbagai daerah, mulai dari Bitung, Kebumen, hingga Bangka Belitung.

Bahkan, AMV mengumumkan akan menggelar acara besar di Jakarta pada 25–30 Juli 2025, yang dihadiri oleh para manajer dari berbagai kantor cabang. Tidak tanggung-tanggung, hotel mewah disiapkan untuk acara tersebut.

Namun sayangnya, semua aktivitas ini dinilai oleh banyak pihak sebagai bagian dari strategi untuk menarik kepercayaan publik. Dengan menunjukkan “wajah baik” melalui kegiatan sosial dan acara besar, mereka berusaha menutupi praktik skema Ponzi yang pada akhirnya bisa merugikan banyak orang.

Hal lain yang tak kalah mengejutkan, tim AMV Bitung sempat melakukan silaturahmi dengan Seksi Intelijen dan Penindakan Imigrasi setempat. Hal ini mengundang tanda tanya besar: mengapa bukan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau lembaga pengawas keuangan lainnya? Langkah tersebut dinilai sebagai upaya membangun citra legalitas, meski belum tentu dibarengi dengan izin usaha yang sah di bidang investasi.

0 Komentar