JABAR EKSPRES – Kisruh yang terjadi di aplikasi OMC dan membuat ribuan membernya panik karena tidak bisa lagi WD akhirnya di klarifikasi oleh pihak pimpinannya.
Melalui sebuah video yang dibagikan di berbagai grup obrolan,
Chief Human Resources Officer (CHRO) OMC bernama Owen Reed memberikan klarifikasi terkait verifikasi akun dan kendala penarikan yang sedang terjadi saat ini.
Dalam videonya, Owen Reed menyebut bahwa OMC sudah berumur satu tahun di Indonesia, sayangnya di perayaan ulang tahunnya, justru ada kabar buruk yang diterima dari departemen audit kantor pusat OMC yang melakukan tinjauan tahunan dimana mendapatkan hasil bahwa beberapa negara seperti Filipina, Indonesia. Barzil, Vietnam dan India memiliki data akun palsu dan akun menganggur.
Baca Juga:Sebentar Lagi, ini Link Cek Hasil Pengumuman Seleksi SPMB Jabar 2025 Tahap 2Jam Berapa Pengumuman Hasil Seleksi SPMB Jabar 2025 Tahap 2 Bisa Dilihat? Cek di Link Ini
“Jika masalah ini terus berlanjut, hal itu akan secara langsung mempengaruhi reputasi perusahaan dan kendala laporan keuangan tahunannya. Oleh akrena itu kantor pusat mengkritik keras cabang-cabang di Filipina, Indonesia, brazil, Vietnam dan India, serta meminta mereka untuk melakukan perbaikan.” sebutnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Owen mewakili kantor pusat mengharuskan semua karyawan daring di negara yang disebutkan tersebut untuk mengaktifkan dan mengautentikasi akun yang digunakan.
Cara untuk mengautentifikasi akun dijelaskannya sebagai berikut:
– Mengautentifikasi akun dengan memasukkan informasi identitas .Hal ini disebutnya agar aktifitas ilegal seperti pencurian akun dan pencurian uang dapat dikurangi.
– Dengan melalui sertifikasi KYC akun pribadi setiap karyawan akan dilindungi secara hukum oleh badan pengawas, dan dapat memperoleh layanan yang nyaman diberbagai kantor perusahaan atau salursan resmi melalui informasi pribadi
– Melalui sertifikasi KYC, dapat menghilangkan potensi data palsu menurangi resiko yang disebagkan oleh data yang tidak konsisten dan memastikan keadaan transparansi laporan keuangan perusahaan.
Setelah menjelaskan tentang sertifikasi KYC, Owen lantas menyebutkan konsekuensi jika tidak melakukan seperti yang diperintahkan.
“Akun yang tidak di autentikasi akan dihapus. Harap diperhatikan dengan seksama pekerjaan ini dan bersama-sama menjaga keakuratan informasi perusahaan dan keandalan laporan keuangan.” sebutnya.
