JABAR EKSPRES — Unjuk rasa sopir truk buntut pemberlakuan penegakan aturan Over Dimension Over Loading (ODOL), ternyata berdampak ke harga dan pasokan komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional Kota Bandung.
Di Pasar Kiaracondong, para pedagang mengeluhkan kenaikan harga dan menurunnya daya beli konsumen yang sempat terjadi sejak aksi berlangsung awal pekan ini.
Wawan (50), pedagang sayuran, menyebut harga beberapa komoditas terus merangkak naik. “Cengek merah sekarang Rp70 ribu per kilogram. Biasanya Rp50–60 ribu. Bahkan kol sekarang Rp10 ribu, padahal sebelumnya Rp7 ribu,” ujarnya saat ditemui Jabar Ekspres, Rabu (26/6).
Baca Juga:Hadiri Ijtima Ulama dan Pembukaan PKU XIX Kabupaten Bogor, Ini Pesan Ma’ruf Amin! Akibat Kematian Juliana Marins, Akun Instagram Prabowo Diserbu Warganet Brasil
Dia menyebut pasokan masih tergolong aman. Dirinya juga mengeluhkan pasar yang sepi pembeli. Bahkan persentase omset pun mengalami penurunan.
“Menurun sampai 20 persen mah ada. Jam 11 aja sekarang pasar udah sepi. Mengandalkan langganan aja,” katanya.
Dia juga mengaku momen libur Lebaran tak banyak membantu. Terlebih saat ini berbarengan dengan kebutuhan masuk sekolah. “Harapannya sekarang mah, bukan cuma harga turun, tapi pengunjung datang lagi ramai,” akunya.
Pedagang lainnya, Lestari (65), juga mengeluhkan harga tomat yang sempat naik drastis. Dari Rp15 ribu jadi Rp25 ribu per kilogram. Adapun saat ini masih bertahan pada harga Rp20 ribu per kilogram.
Sementara dia mencatat cengek pernah melonjak dari Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu. “Harapannya harga kembali normal supaya daya beli naik lagi, kang,” sesalnya.
Diketahui, aksi sopir truk berlangsung di sejumlah titik di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagai protes terhadap penindakan truk ODOL yang mulai diberlakukan kembali secara ketat.
Kementerian Perhubungan sejak 1 Januari 2023 memang menyatakan kebijakan zero ODOL diberlakukan bertahap di seluruh ruas jalan tol, termasuk jalur distribusi logistik utama seperti Pantura dan jalur selatan Jawa.
Baca Juga:Ngamprah dan Parongpong Masuk Cimahi? Wabup Bandung Barat Minta Dialog dan Kajian SeriusPemprov Jabar Komitmen Sukseskan Piala Presiden
Menurut catatan Kemenhub, sekitar 50 persen truk barang di Indonesia tergolong ODOL. Penerapan aturan ini menyebabkan sebagian truk dilarang beroperasi, sehingga distribusi barang, termasuk sayuran dari daerah produsen seperti ikut tersendat. (Muhammad Nizar)
