JABAR EKSPRES – Menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cimahi yang dijadwalkan berlangsung bulan depan, suara-suara soal harapan masa depan organisasi mulai terdengar lantang.
Salah satunya datang dari Barkah Setiawan, mantan Sekretaris KNPI Kota Cimahi yang kini duduk sebagai Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi Gerindra.
Barkah menilai Muscab kali ini harus mampu melahirkan pemimpin muda yang benar-benar memahami Cimahi dan persoalan kepemudaan.
Baca Juga:Flyover Nurtanio Tak Kunjung Rampung Dikeluhkan WargaMenilik Mural Kampung Binong yang Libatkan Perempuan Disabilitas
“Saya berharap calon-calon KNPI itu betul-betul tumbuh dari kota Cimahi, yang mengerti Cimahi dan paham tentang kepemudaan,” kata Barkah saat ditemui di Gedung R. Harsoyo, Setiamanah, Cimahi Tengah, Sabtu malam, 14 Juni 2025.
Menurut Barkah, KNPI adalah laboratorium kaderisasi anak muda. Maka, kata dia, dibutuhkan figur yang mumpuni, yang mampu membina dan mengawal pemuda agar tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berdaya saing.
Ia juga menyebut, pemerintah Kota Cimahi maupun DPRD harus memberi ruang seluas-luasnya bagi tumbuhnya generasi muda yang berkualitas.
“Silakan bersaing di sana, silakan tempur di sana, silakan berperang di sana,” ujarnya optimistis.
Meski begitu, Barkah menekankan pentingnya kesatuan di kalangan pemuda pasca-Muscab. Siapa pun yang terpilih, kata dia, harus mampu menyatukan seluruh potensi kepemudaan di Cimahi.
“Jangan sampai tercerai-berai, KNPI itu harus jadi wadah semua elemen,” kata Barkah.
Ia pun menyoroti tantangan besar yang dihadapi KNPI, terutama soal pendanaan. Menurutnya, selama ini APBD hanya mampu menyokong sekitar Rp250-300 juta per tahun.
Baca Juga:Tak Mau Telat, Bupati Bogor Rela Nginap di Pendopo demi Acara Helaran Budaya543 Tahun Bogor: Merajut Nusantara dalam Helaran Budaya Akbar 2025
Jumlah itu tidak sebanding dengan kebutuhan pembinaan ratusan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Cimahi.
“Kalau hanya mengandalkan APBD, ya nggak cukup. Saya dengar ada 100 lebih OKP, itu uang segitu nggak ada apa-apanya,” ujar Barkah.
Karena itu, ia mendorong adanya terobosan baru, termasuk pembentukan IPC (Income Producing Component) yang bisa menjadi sumber pendanaan mandiri bagi kegiatan kepemudaan.
“Jadi bukan hanya menunggu bantuan pemerintah, tapi bagaimana pemuda Cimahi juga bisa berkreasi dan berkarya untuk menghasilkan sesuatu minimal untuk dirinya sendiri,” katanya.
Barkah berharap, ke depan KNPI bisa lebih aktif dan berkontribusi nyata bagi pengembangan kapasitas OKP dan pemuda secara umum. Ia bahkan melihat potensi KNPI sebagai inkubator bagi lahirnya kader-kader pengusaha maupun politisi masa depan.
