JABAR EKSPRES – Sudah resmi hengkang dari PSIS Semarang membuat kabar Alfeandra Dewangga akan gabung Persib Bandung berembus kencang. Jika benar bergabung, pemain timnas Indonesia itu bisa menjadi solusi untuk tiga masalah Bojan Hodak di Maung Bandung.
Di bursa transfer Liga 1 2025/2026, nama Alfeandra Dewangga santer dikabarkan sebagai calon rekrutan anyar Persib. Pemain berusia 23 tahun ini diproyeksikan untuk memperkuat lini pertahanan tim, khususnya sayap kiri.
Hanya ada dua bek sayap kiri murni saat ini di Persib Bandung, yakni Rezaldi Hehanussa dan Zalnando usai Edo Febriansah resmi keluar. Hengkangnya Edo juga makin memperbesar peluang Dewangga adalah pengganti yang Pangeran Biru siapkan.
Baca Juga:Prediksi Jepang vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia: Peluang Tim Garuda Curi PoinAdu Statistik Cyrus Margono vs Igor Rodrigues, Diisukan Jadi Suksesor Kevin Mendoza di Persib
Mengingat Rezaldi sering absen karena cedera musim lalu dan Zalnando masih inkonsisten, Dewangga akan jadi pilihan yang tepat. Dewa sudah terbukti sebagai menjadi andalan di PSIS dan timnas kelompok umur maupun senior.
Kehadiran Alfeandra Dewangga ke juara Liga Indonesia empat kali itu juga bakal membantu mengatasi tiga masalah pelatih Bojan Hodak di skuadnya. Namun apa saja itu? Berikut penjelasannya.
1. Dewangga Bisa Jadi Pemain Serba Bisa Baru Persib Bandung
Musim lalu, Persib memiliki sosok Mateo Kocijan seorang gelandang bertahan yang bisa bermain di banyak posisi. Selain posisi naturalnya, pemain asal Kroasia ini kerap menjadi bek tengah saat pemain inti absen dan bahkan sempat jadi bek sayap juga.
Kini Bojan telah kehilangan pemain versatile-nya itu yang juga merupakan bagian cuci gudang Maung Bandung di jendela transfer Liga 1 2025/2026. Nah Dewangga bisa menjadi ‘Kocijan baru’ karena kemampuannya memainkan banyak peran.
Dilansir dari Transfermarkt, pemain kelahiran 28 Juni 2001 itu bisa bermain sebagai bek tengah, bek sayap, dan gelandang bertahan sebagai peran utamanya. Statistik menyerangnya musim lalu pun cukup oke berupa satu gol dan asisst, berbeda tipis dengan kontribusi Edo (satu gol dan satu asisst).