JABAR EKSPRES – Kayla Harrison resmi menjadi juara baru kelas bantam wanita (61,2 kg) di Ultimate Fighting Championship (UFC) setelah mengalahkan Julianna Pena dalam UFC 316. Seusai kemenangan tersebut, Harrison langsung menargetkan pertarungan melawan Amanda Nunes, legenda UFC yang dikenal sebagai petarung wanita terbaik sepanjang masa.
“Saya hanya ingin bertarung. Saya jelas ingin melawan Amanda. Ia adalah yang terhebat sepanjang masa, saya ingin menjadi yang terhebat sepanjang masa, saya telah menginginkan itu sejak lama,” ujar Harrison, seperti dilansir dari laman MMA Fighting, Senin (9/6).
Pertarungan yang digelar di New Jersey, Amerika Serikat, pada Minggu (8/6) WIB itu menjadi ajang pembuktian bagi Harrison. Ia meraih kemenangan melalui teknik submission atas Julianna Pena, sekaligus mengamankan sabuk pertamanya di UFC.
Baca Juga:Arab Saudi Umumkan Kesuksesan Pelaksanaan Haji 1446 HBakal Capres Kolombia Miguel Uribe Ditembak Saat Kampanye
Setelah pertarungan, Harrison mengarahkan fokusnya pada Amanda Nunes, mantan juara yang menyaksikan langsung dari tepi arena. Harrison bahkan mengajak Nunes masuk ke dalam oktagon, menantangnya secara terbuka sebagai mantan rekan satu tim yang kini berpotensi menjadi rival.
“Amanda, saya melihat Anda Amanda. Majulah, Amanda. Ini adalah laga berikutnya,” seru Harrison dari dalam arena.
Nunes merespons undangan tersebut dengan masuk ke oktagon dan menjabat tangan Harrison. Ia juga menyatakan bahwa hasil seperti inilah yang ia harapkan saat mereka dulu berlatih bersama di American Top Team, Florida.
Meski pertemuan itu berlangsung penuh rasa saling menghormati, publik mulai berspekulasi bahwa Nunes akan kembali dari masa pensiunnya demi menghadapi Harrison, apalagi jika Harrison terus menunjukkan performa impresif seperti di UFC 316.
Amanda Nunes sendiri memutuskan pensiun pada 2023 dengan catatan 14 kemenangan dari 15 laga terakhir, dan berhasil mempertahankan gelar di dua divisi, yaitu bantam dan bulu.
Kayla Harrison mengaku pernah membayangkan untuk bertarung dua kali melawan Nunes dengan sabuk gelar sebagai taruhannya. Namun saat ini, ia hanya ingin mewujudkan pertarungan besar yang mungkin terjadi sekali seumur hidup.