“Gelar ini menjadi simbol penghormatan dan inspirasi bagi seluruh insan Unida,” tutupnya.
Kemudian, dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. H. Martin Roestamy, mengangkat tema tentang pentingnya membangun Sense of Obedience atau kesadaran taat yang bersumber dari nilai-nilai tauhid.
Ia menekankan bahwa ketaatan sejati bukan hanya rutinitas ibadah, melainkan kesadaran penuh bahwa Allah Maha Mengetahui, dan setiap pilihan hidup memiliki konsekuensi.
Baca Juga:Trotoar Inklusif di Kota Bandung Masih Mengundang TanyaLibur Panjang, Okupansi Hotel dan Lokasi Wisata di Lembang Naik Tajam
“Kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas dosa kita. Jika tersesat, itu karena kita lalai, bukan karena takdir,” ujarnya.
Prof. Dr. H. Martin Roestamy, menggambarkan ketaatan seperti pohon, yakni berakar pada ketuhanan, bertumpu pada Rasul, dan bercabang pada pemimpin yang adil. Namun ia menegaskan, ketaatan kepada pemimpin tidak boleh buta.
“Ingat, Rasulullah bersabda, siapa yang melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangan, lisan, atau hati. Diam itu dosa. Ketaatan pada Allah harus lebih besar dari takut pada atasan,” tukasnya.
Lanjut dalam arahannya, Prof. Dr. H. Martin Roestamy, juga mengingatkan para wisudawan dan wisudawati akan tanggung jawab moral sebagai pewaris nama besar Ir. H. Djuanda.
Sehingga, diharapkan para alumni UNIDA untuk terus menjaga nilai-nilai karakter serta menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“It’s nice to be important, but more important to be nice. Adalah baik menjadi orang penting, tetapi lebih penting ternyata untuk menjadi orang baik,” ungkapnya.
Momentum wisuda kali ini juga menjadi hal istimewa, karena lahirnya lulusan perdana dari Fakultas Ilmu Komputer.
Baca Juga:Suporter Persikas Subang Ungkap Kronologi saat Diamankan Ke PolsekDiusir Manchester United, Antony Buktikan Diri di Real Betis
Di kesempatan yang sama, Unida juga menyambut Prof. Dr. Hj. Endeh Suhartini, yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Ketenagakerjaan.
Ketua Umum YPSPIAI Nova Monaya mengungkapkan, wisuda merupakan salah satu momentum sebagai bukti hasil dari perjalanan panjang yang tidak mudah, diperoleh melalui pengorbanan, ketekunan, dan doa yang tidak terputus.
“Kami bangga, bahwa Universitas Djuanda sebagai Kampus Bertauhid, terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul dalam keilmuan, profesional dalam karya, dan kokoh dalam akhlak serta nilai-nilai tauhid. Bukan hanya pintar dalam akademik, tapi juga tangguh secara spiritual dan moral,” tuturnya.
