JABAR EKSPRES – Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas sebuah aplikasi pinjaman online (pinjol). Pagi tadi, secara iseng kami mencari aplikasi pinjol di Play Store. Seperti biasa, kami mengetik kata kunci “pinjol” lalu mulai menggulir dan menelusuri satu per satu aplikasi yang muncul. Dari sekian banyak aplikasi, ada satu yang menarik perhatian kami, yaitu aplikasi bernama Pinjaman Aman Indonesia.
Tampilan ikonnya cukup rapi dan tidak terlalu mencolok di Play Store. Namun, rating-nya hanya 3,8 dengan 99 ulasan dan jumlah unduhan lebih dari 1.000 kali. Dalam deskripsinya, aplikasi ini mengklaim dapat memberikan pinjaman mulai dari Rp5 juta hingga Rp200 juta dengan tenor 6 hingga 36 bulan.
Karena penasaran, kami memutuskan untuk mengunduh aplikasinya. Sambil menunggu proses instalasi, kami ingin menyampaikan bahwa di kanal ini kami juga telah mengunggah beberapa video ulasan aplikasi pinjol resmi yang terdaftar di OJK, dengan berbagai kategori, mulai dari pinjol untuk pelajar/mahasiswa, karyawan, UMKM, hingga pengangguran.
Baca Juga:Waspada! Aplikasi RAI Janjikan Keuntungan Besar Secara Instan Berpotensi ScamBank Indonesia Segera Musnahkan Uang Rp75.000, Buruan Koleksi Sekarang!
Setelah aplikasi berhasil terinstal, kami langsung membukanya. Seperti yang disebutkan dalam deskripsi, jumlah pinjaman minimal adalah Rp5 juta dan maksimal Rp200 juta. Kami kemudian diarahkan ke halaman selanjutnya dan diminta untuk memasukkan nomor ponsel aktif serta menerima kode OTP yang dikirimkan oleh aplikasi.
Tampilan awal aplikasi cukup sederhana. Namun yang langsung membuat kami heran adalah banyaknya daftar aplikasi pinjaman yang muncul di dalamnya—bukan hanya satu atau dua, melainkan cukup banyak.
Bahkan, beberapa di antaranya adalah aplikasi pinjol resmi yang kami tahu sudah terdaftar di OJK, seperti Dana Bagus, Lentera Dana Nusantara, Credito, Rupiah Cepat, dan juga KAMI. Semuanya ditampilkan seolah-olah bisa diajukan secara langsung melalui aplikasi ini, lengkap dengan tombol “Segera Terapkan”.
Namun, ketika tombol tersebut diklik, kita tidak diarahkan ke website resmi atau Play Store, melainkan tetap berada dalam aplikasi yang sama. Di sinilah kami mulai curiga.
Kami pun mencoba mengajukan pinjaman melalui salah satu layanan yang ditampilkan. Proses pengisian data mirip seperti biasanya, mulai dari KTP, data pribadi, kontak darurat, hingga informasi pekerjaan. Untuk data pribadi, kami isi sesuai dengan e-KTP, dan untuk pekerjaan, kami masukkan nama kanal YouTube kami.