Anak Tak Sekolah di Jabar Tinggi, Legislator PPP Dorong Pemprov Perhatikan Siswa Kurang Mampu

Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari
Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Jumlah anak tidak sekolah di Jawa Barat masih tinggi. Legislator mendorong Pemprov Jabar untuk fokus menekan angka itu dengan kebijakan yang lebih substabtif, dari pada program yang booming.

Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari menuturkan, salah satu program substantif itu adalah keberpihakan terhadap masyarakat atau siswa kurang mampu, tingginya angka anak tidak sekolah itu juga salah satunya persoalan ekonomi.

Tercatat data anak tidak sekolah jabar di angka 658 ribu orang. Data itu dihimpun dari Dapodik, EMIS, maupun pusdatin Kemendikbud.

Baca Juga:Bupati Bogor Rudy Susmanto Terima Penghargaan SPM Awards 2025Tenaga Listik hingga Teras Sering Jadi Solusi Tangani Sampah di TPA Galuga

Jika dirinci, ada 164.631 DO, 198.570 lulus tapi tak melanjutkan dan 295.530 belum pernah sekolah. Sementara itu, BPS Jabar juga mencatat bahwa angka Rata rata Lama Sekolah di Jabar pada 2024 adalah 8,87.

Karena itulah, Zaini menyarankan agar Pemprov bisa lebih fokus menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya dengan program yang substantif.

“Data ini kan lebih bisa jadi acuan, menurut kami lebih baik dengan kebijakan yang substantif dari pada menyelesaikan masalah permukaan. Lalu lebih booming,” katanya.

Zaini melanjutkan, data itu jika diurai ada 246.798 orang usia siswa SMA atau SMK. Itu berarti yang menjadi kewengan Pemprov Jabar.

“Itu setara 37,46 persen. sebagai penyumbang terbesar,” cetusnya.

Zaini menegaskan, dalam pengambilan kebijakan harus dengan perencanaan yang matang. Sehingga setiap persoalan bisa diurai, karena pijakannya jelas, outputnya pun bakal terukur.

Sebentar lagi juga bakal digelar SPMB, masalah anak tidak sekolah khususnya faktor ekonomi juga tersandra dalam sistem. Mestinya bisa lebih difasilitasi lewat sistem SPMB yang baru.

“Kami harap pemerintah bisa lebih berpihak. Memfasilitasi warga yang kurang mampu dalam SPMB,” cetusnya.(son)

0 Komentar