KJABAR EKSPRES – Koin Kuno langka Rp 500 bergambar bunga melati menjadi salah satu uang logam yang kini tengah diburu para kolektor.
Meski sempat menjadi uang sehari-hari yang biasa ditemukan dalam transaksi, koin ini kini bernilai tinggi karena sejumlah faktor spesifik.
Berikut adalah ciri-ciri koin Rp 500 Melati yang dicari kolektor dan memiliki nilai jual tinggi:
Baca Juga:Benarkah Koin Kuno Rp 1.000 Kelapa Sawit Mengandung Emas? Ini Faktanya!10 Tanaman Hias Termahal di Dunia dengan Keunikan Luar Biasa!
Ciri-Ciri Koin Rp 500 Melati yang Bernilai Tinggi
1.Tahun Emisi Langka
Koin Rp 500 Melati yang paling diminati adalah yang dicetak pada tahun 1991 dan 1997. Dua tahun tersebut dianggap langka karena jumlah cetaknya lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun lainnya.
Kelangkaan ini membuat koin dari tahun emisi tersebut dihargai lebih mahal oleh kolektor. Semakin langka tahun emisinya, semakin tinggi pula harganya di pasar kolektor.
2.Jenis Pattern (Contoh Cetak Eksperimen)
Tidak hanya dari segi tahun emisi, koin Rp 500 Melati yang tergolong pattern atau desain percobaan juga sangat dicari.
Pattern merupakan koin yang dibuat sebagai contoh cetak eksperimen sebelum diluncurkan versi standarnya.
Koin jenis ini biasanya memiliki perbedaan desain atau detail tertentu yang tidak ditemukan pada koin reguler. Karena hanya dicetak dalam jumlah terbatas, koin pattern sangat langka dan dihargai jauh lebih mahal.
Kolektor biasanya mencari koin yang kondisinya hampir mendekati ‘mint condition’ atau tampak seperti baru.
4.Bahan Aluminium-Bronze dengan Warna Kuning Keemasan
Koin Rp 500 Melati terbuat dari campuran aluminium bronze yang memberikan warna kuning keemasan. Meski bukan emas asli, tampilan warna yang cerah dan berkilau menjadi daya tarik tersendiri bagi kolektor.
Baca Juga:5 Rekomendasi Vespa Modern dengan Desain Klasik dan Fitur CanggihNew Honda Vario 160 2025: Skutik Premium yang Stylish, Ini Harga Terbarunya!
Warna yang masih utuh dan tidak pudar akan meningkatkan nilai jual koin ini. Sebaliknya, jika warna sudah pudar atau berubah akibat oksidasi, nilainya bisa turun.