JABAR EKSPRES – Fraksi PDIP yang ada di DPRD Jawa Barat pada Sidang Paripurna Jumat, Pagi (16/05/2024) melakukan Walk Out atau keluar ruangan.
Aksi Walk Out tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas stetmen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang dianggap merendahkan ranah dewan.
Anggota Fraksi PDIP Memo Hermawan mengatakan, aksi Walk Out dilakukan sebagai sikap protes pernyataan yang dianggap menyakitkan.
Baca Juga:Pemusnahan Amunisi di Garut Akibatkan 11 Orang TewasWarga Cipamokolan Kota Bandung Gugat Diskominfo Tuntut Keterbukaan Informasi Publik
‘’Jadi aksi Walk Out ini bukan hanya kepentingan fraksi PDIP saja tapi demi kehormatan Lembaga DPRD Jabar,’’ ujar Memo dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat, (16/06/2026).
Menurutnya, stetment Dedi Mulyadi itu dilontarkan pada saat Musrembang di Cirebon. Dedi Mulyadi waktu itu menyatakan bahwa tidak perlu lagi rapat dengan DPRD.
Seharusnya, keberadaan DPRD sebagai lebaga legislatif dan Gubernur sebagai eksekutif merupakan satu kesatuan dalam menyusun program pembangunan.
“Ini seharusnya saling memperkuat bukan mentiadakan. Kami 120 orang ini kan mewakili rakyat dari daerah pemilihan yang ada di Jawa Barat,” ujar politisi senbior PDIP asal Garut itu.
Memo menyesalkan pernyataan Dedi Mulyadi seolah-olah tidak menghormati keberadaan DPRD Jabar. Untuk itu, Fraksi PDIP mengambil sikap untuk Walk Out demi menjaga marwah dan martabat dewan.
“Kami merasa prihatin DPRD direndahkan. Kami perlu berbuat,” cetusnya.
Sementara itu pada Sidang Paripurna yang berlangsung pada Jumat pagi, beberapa anggota fraksi DPRD Jabat menyuarakan protesnya dengan melakukan beberapa interupsi kepada pimpinan sidang.
Sidang Paripurna dengan agenda pembahasan uslan Perda tersebut sempat terhenti dengan aksi protes keras yang dilakukan oleh Fraksi PDIP yang keluar ruangan.
Baca Juga:Sosialisasi Jaksa Garda Desa di Kabupaten Bandung Diduga Ada Pungutan Rp 400 Ribu Per Kepala Desa, Begini Penjelasanya!9 Hotel Jaringan RedDoorz di Bandung Harga 100 Ribuan
Sebelumnnya, melalui akun Tik Toknya, Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Sorono juga sempat menyindir pernyataan Dedi Mulyadi yang dinilai kasar dalam menanggapi protes warga dalam bentuk tulisan spanduk di Kabupaten Cirebon.