3 Waktu Terbaik Jual Uang Kuno di Kota Bandung

JABAR EKSPRES – Menjual uang kuno di Kota Bandung bisa menjadi peluang menarik, terutama bagi Anda yang memiliki koleksi unik dan bernilai tinggi. Kota Kembang dikenal memiliki banyak komunitas kolektor, pasar loak, hingga toko antik yang aktif mencari uang kuno. Namun, agar barang cepat laku dan harga tetap kompetitif, Anda perlu mengetahui waktu yang tepat untuk menjualnya.

Sebenarnya, tidak ada waktu yang benar-benar “paling cocok” secara mutlak untuk menjual uang kuno di Indonesia. Waktu yang tepat sangat tergantung pada jenis platform yang Anda gunakan serta siapa target pembeli Anda. Namun, ada beberapa waktu yang terbukti lebih efektif berdasarkan perilaku pasar dan pengalaman para penjual uang kuno.

Berikut ini adalah 3 waktu terbaik yang bisa Anda manfaatkan untuk menjual uang kuno di Bandung:

Baca juga: Titik Lokasi Tempat Jual Beli Uang Kuno di Kota Bandung

  1. Akhir Pekan di Pasar Barang Antik atau Acara Kolektor

Bandung dikenal dengan berbagai event dan pasar barang antik yang sering digelar di akhir pekan, seperti di Pasar Cikapundung, Gedung Merdeka, atau komunitas pecinta barang vintage. Sabtu dan Minggu pagi hingga siang adalah waktu emas untuk menawarkan uang ini Anda secara langsung.

Kenapa waktu ini efektif?

Karena banyak kolektor dan pedagang berkumpul saat weekend, baik untuk jual beli maupun sekadar berburu koleksi baru. Ini juga saat di mana mereka lebih santai dan siap melakukan transaksi.

  1. Siang hingga Sore Hari di Platform Online

Jika Anda menjual uang ini melalui marketplace online seperti Tokopedia, Shopee, OLX, atau Facebook Marketplace, waktu terbaik adalah antara pukul 12.00–18.00 WIB, terutama pada hari kerja. Di Bandung, banyak orang yang aktif membuka platform online saat istirahat makan siang atau setelah pulang kerja.

Tipsnya:

Manfaatkan fitur promosi, gunakan foto uang kuno yang jelas dan menarik, serta tambahkan deskripsi yang lengkap. Jangan lupa sertakan kata kunci seperti “uang kuno Bandung”, “koleksi langka”, atau “uang zaman Belanda” agar mudah ditemukan calon pembeli.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan