Jadi Kawasan Strategis, Bandung Timur Tak Difasilitasi Terminal hingga Hambat Aktivitas Pendidikan dan Ekonomi 

JABAR EKSPRES – Keberadaan terminal dinilai menjadi faktor penting dalam mempercepat mobilitas dan aksesibilitas masyarakat, termasuk mendorong perkembangan ekonomi hingga pendidikan.

Sayangnya, kawasan Bandung Timur yang saat ini merupakan salah satu pusat aktivitas masyarakat, bahkan menjadi akses lintas alias penghubung berbagai daerah, justru tidak difasilitasi terminal.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi mengatakan, keberadaan Terminal Cileunyi dinilai sangat penting.

“Dapat mempercepat mobilitas dan aksesibilitas masyarakat khususnya di kawasan Bandung Timur,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Selasa (6/5).

BACA JUGA: Lakukan Pengrusakan saat Aksi May Day di Bandung, Polda Jabar Terus Buru Pelaku Lainnya

Acuviarta atau akrab disapa Acu menerangkan, kawasan Bandung Timur telah banyak objek strategis, sehingga keberadaan Terminal Cileunyi seharusnya bisa diaktifkan dan dikelola dengan baik.

“Apalagi di sana (Bandung Timur) banyak objek strategis. Tidak jauh dari situ ada Jatinangor banyak kampus, kemudian banyak juga pabrik di Rancaekek,” terangnya.

Diketahui, kawasan yang sebelumnya dimanfaatkan untuk pangkalan armada transportasi umum alias terminal, kini statusnya hanya lahan kosong.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Terminal Cileunyi aktif digunakan dan resmi statusnya hanya sampai 2021 lalu.

Sekarang ini lahan kosong yang mampu menampung sejumlah kendaraan untuk mangkal itu,  statusnya bukan lagi Terminal Cerminal.

Apabila melihat sejarah, Terminal Cileunyi sudah ada sejak 1970-an lalu. Dahulu kawasan tersebut tak hanya dijadikan tempat mangkal titik awal dan akhir angkot.

BACA JUGA: Rekomendasi 4 Pasar Loak di Bandung, Surga Barang Branded Murah Meriah

Tetapi, bus antar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat pun kerap mangkal, alias memanfaatkan Terminal Cileunyi untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.

Seiring waktu, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bandung bagian Timur pun mulai berkembang, seperti dibuatnya awal Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).

Sejak mulai beroperasinya Tol Padaleunyi sekira pada 1990 lalu, armada bus antar kabupaten/kota yang semula kerap mangkal pun secara bertahap tidak lagi masuk Terminal Cileunyi.

Adapun kendaraan umum yang masih memanfaatkan keberadaan Terminal Cileunyi kala itu, hanya angkot, elf hingga bus 3/4 jurusan Cileunyi-Cililin saja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan