Wow! Mesin Pirolisis di Cimahi Ubah Sampah Jadi BBM, Warga Bisa Dapat Kompensasi

JABAR EKSPRES – Inovasi membanggakan datang dari dua warga Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Lewat mesin pirolisis, sampah plastik kini bisa diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM), sekaligus membuka peluang ekonomi sirkular berkelanjutan.

Mesin pirolisis ini sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2017 di Banjarnegara, Jawa Tengah. Namun, di Kelurahan Melong, Cimahi, baru berjalan sekitar 3 hingga 4 bulan.

Meski terbilang baru, mesin tersebut sudah aktif menghasilkan BBM dan telah dimanfaatkan di sejumlah tempat.

Pegiat persampahan dari Bank Sampah Bandung Great dan Bank Sumber Daya Sampah Melong 26 Cimahi, Lionard Sutandi, mengungkapkan dalam satu kali proses, dari 500 kilogram sampah plastik bisa dihasilkan sekitar 300 hingga 400 liter BBM.

“Bawa ke tempat kami dan kami akan olah menjadi bahan bakar minyak,” ujar Lionard, akrab disapa Lio, kepada Jabar Ekspres, Senin (28/4/2025).

Tidak hanya sekadar mengolah sampah, Lio mengatakan, pihaknya juga menyiapkan kompensasi bagi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dengan menyetorkan sampah plastik ke tempat mereka.

BACA JUGA:Kondisi Sampah Kian Darurat, Pegiat Lingkungan di Cimahi Dorong Pengolahan Plastik dan Organik di Hulu

“Kami akan beri kompensasi untuk sampah yang disetorkan kepada kami. Setelah disetorkan, mereka berhak menjadi anggota, dan boleh memperoleh BBM-nya,” jelas Lio.

Untuk besaran kompensasi, lanjutnya, masyarakat akan menerima Rp600 per kilogram untuk sampah plastik bersih dan Rp400 per kilogram untuk plastik kotor.

Lio menyebut, mesin pirolisis ini membawa banyak manfaat, terutama bagi lingkungan sekitar. Hasil olahannya pun bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan mesin-mesin diesel.

“Kita optimis melihat Kelurahan Melong. Petugas sampahnya juga sudah mengerti jenis-jenis sampah yang bisa dikelola,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, selama ini masih banyak petugas sampah yang mengira sampah plastik tidak bisa dimanfaatkan. Namun setelah diberikan edukasi, pemahaman mereka berubah dan kini lebih optimis dalam pengelolaan sampah.

“Mudah-mudahan Kelurahan Melong jadi percontohan pertama di Kota Cimahi, jadi pilot project,” tutup Lio.

BACA JUGA:Papan Larangan Cuma Pajangan, Sampah TPS Liar di Desa Sariwangi Bau Busuk

Sementara itu, Pegiat Lingkungan dan Persampahan dari Bank Sumber Daya Sampah Melong 26 Cimahi, Wahyu Dharmawan, mengungkapkan dari tujuh jenis plastik yang ada, pihaknya sudah mengolah empat jenis plastik di Bank Sumber Daya Induk Melong 26.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan