JABAR EKSPRES – Suara kecewa mulai terdengar dari para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang menempati lantai dua Pasar Cimindi, Kota Cimahi. Harapan mereka sebenarnya sederhana, produk IKM yang dijual bisa lengkap.
Dengan fasilitas yang sudah mendukung, para pelaku usaha itu juga berharap promosi yang dilakukan pemerintah selaras dengan kondisi nyata di lapangan. Sayangnya, menurut mereka, itu belum terjadi.
“Jadi jangan bertolak belakang, iklan promosi digenjot terus sementara kenyataannya kan begini,” ujar Asep Rohendivalias Jefri, Ketua Paguyuban Pasar Cimindi sekaligus Ketua IKM, saat ditemui di Pasar Cimindi, Jumat (25/4/2025).
Menurut Jefri, pengunjung yang datang ke lantai dua Pasar Cimindi masih sering kecewa karena produk yang dicari tidak tersedia. Ia ingin agar pemerintah lebih proaktif melengkapi kebutuhan di tempat tersebut.
“Ketika konsumen mencari itu ada, jadi image yang terbentuk di luar itu bagus, karena di sini serba ada,” katanya.
Karena itulah, Jefri sempat berinisiatif mengisi kekosongan produk dengan mendatangkan pelaku usaha non-IKM. Tapi langkahnya itu mendapat penolakan dari dinas terkait.
“Tapi kan dilarang sama dinas, karena harus IKM. Alasannya, tempat ini khusus untuk IKM. Tapi kalau saya, pemerintah itu harusnya jangan kaku sama aturan,” tegasnya.
Ia menyarankan agar pemerintah lebih fleksibel. Misalnya, pelaku usaha yang belum berstatus IKM bisa dibina lebih dulu, selama mereka benar-benar memproduksi sendiri.
“Target kita yang penting memajukan dulu lantai dua Cimindi supaya ramai, supaya dikenal masyarakat Kota Cimahi,” tukasnya. (Mong)