JABAR EKSPRES – Aksi scam atau penipuan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri bagitu banyak yang menyebabkan sebagian pekerja tidak bisa pulang.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Frederica Widyasari Dewi ingatkan para PMI agar berhati-hati terhadap aksi scam atau penipuan itu selama bekerja di luar negeri.
Ia menjelaskan banyak sekali cerita PMI yang bekerja di negara tertentu mengalami penipuan tersebut, bahkan sampai terlibat dalam aktivitas kriminal.
“Bahkan ada yang masuk penjara. Pernah dengar? Ya, itu hati-hati ya. Jadi banyak sekali pekerja migran di sana, kemudian didekati oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, menggunakan Namanya untuk pinjaman dan lain-lain, itu hati-hati,” ujarnya dalam acara Edukasi Keuangan bagi PMI, di Jakarta, Senin (21/4/2025) melansir dari ANTARA.
Masyarakat Indonesia ini dikenal memiliki kepribadian yang baik, ramah dan suka menolong. Namun dari karakter yang baik itu ada oknum yang akan memanfaatkan kesempatan untuk memperdaya PMI agar mereka bisa memberikan uang atau mengajukan pinjaman ilegal dengan iming-iming tertentu.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Kirim 14 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan
Sebagian PMI ada yang tidak bisa pulang karena tersangkut paut urusan utang piutang di negeri tempat mereka bekerja.
“Banyak sekali cerita-cerita sedih PMI kita ngga bisa pulang dan lain-lain karena tersangkut paut dengan utang di sana. Kemudian, Namanya digunakan untuk buka rekening yang kemudian ternyata itu kejahatan dan lain-lain,” katanya.
Tidak hanya itu, bentuk scam lainnya yang harus diwaspadai oleh PMI adalah love scam. Tindakan tersebut merupakan penipuan yang dilakukan secara online dengan berpura-pura memiliki hubungan romantic dengan korban dalam rangka memanipulasi dan mengeksploitasi mereka secara finansial maupun emosional.
“Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai supaya Bapak-Ibu ini, mas-mbak ini bekerja dengan penuh keringat, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah, jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” kata Frederica.
“Banyak juga kita dengar, baca di berita, bukan ketipu di sana, tapi ketika balik ke Indonesia, di bandara ketemu orang dan lain-lain uangnya hilang dan sebagainya, ditawari investasi ilegal, investasi bodong dan lain-lain,” ungkapnya.