Warga Melong Cimahi Sulap Sampah Keresek Jadi Bensin, Petasol Siap Jadi Energi Alternatif Murah

JABAR EKSPRES– Inovasi unik datang dari RW 26, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan. Dua warganya, Wahyu dan Leo, sukses menciptakan mesin pengolah sampah keresek plastik menjadi bahan bakar bensin yang mereka beri nama Petasol.

Temuan ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga punya potensi besar jadi solusi energi murah dari sampah rumah tangga.

Dengan kemampuan mengubah 1 kilogram sampah keresek menjadi sekitar 1 liter bensin, Petasol sudah mengantongi izin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan dinyatakan lolos uji kelayakan dari Dirjen Migas Kementerian ESDM, yang mencakup 17 indikator keamanan dan kenyamanan pemakaian jangka panjang.

BACA JUGA: Camat Cimahi Selatan Soroti Minimnya Pembiasaan Warga dalam Kelola Sampah Rumah Tangga

Lurah Melong, Dian Rohmat, yang mendukung penuh inovasi ini menjelaskan bahwa teknologi yang dikembangkan Wahyu dan Leo merupakan teknologi tepat guna.

Bahan bakunya berasal dari sampah plastik jenis keresek, namun dengan syarat harus dalam keadaan bersih.

“Kalau kereseknya kotor juga nggak apa-apa, karena di sana ada juga mesin ‘gibrik’ namanya. Jadi mesinnya itu, keresek ditampung lalu diolah. Plastik-plastik direbus dulu oleh alatnya, nanti setelah itu ada yang menetes dan menjadi uap,” kata Dian saat ditemui Jabar Ekspres di kantor Kecamatan Cimahi Selatan, Kamis (17/4/2025).

Uap inilah, lanjut Dian, yang nantinya menjadi bahan bakar. Bahkan, hasilnya bisa menyerupai pertamax, bahkan bahan bakar pesawat dengan kandungan lebih dari 92 oktan.

“Menurut pembuatnya, Wahyu dan Leo, mesin itu sudah ada perjanjian dengan PLN untuk permintaan bahan bakarnya,” ujarnya.

Dian menyebut, bahan bakar Petasol ini bisa dijual di bawah harga SPBU dan tidak merusak mesin. Bahkan, salah satu mobil milik PLN sudah menggunakan Petasol yang diproduksi dari bank sampah induk Kelurahan Melong.

“Izinnya sudah dari BRIN juga, dan kami berencana mengundang Wali Kota untuk melihat langsung mesin itu. Kami ingin tahu apakah bisa diberdayakan lebih luas, ketimbang harus membeli keresek dari luar Melong atau bahkan dari luar Cimahi,” jelasnya.

Kelurahan Melong juga mulai menyusun rencana edukasi kepada petugas penarik sampah bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), agar plastik-plastik bisa langsung dipilah dan dijual ke pengolah Petasol.

Tinggalkan Balasan