Benarkah Aplikasi Risetcar Ini Aman atau Penipuan Investasi? Ini Faktanya

JABAR EKSPRES – Saat ini, muncul berbagai aplikasi yang mengklaim dapat memberikan penghasilan melalui berbagai metode investasi. Salah satunya adalah aplikasi “Risetcar” yang tengah menjadi perhatian banyak orang. Namun, pertanyaannya adalah, apakah aplikasi ini benar-benar memberikan penghasilan atau hanya sekadar penipuan investasi bodong? Dalam artikel ini, kami akan membahas secara tuntas mengenai aplikasi ini dan tanda-tanda bahaya yang perlu Anda waspadai.

Aplikasi Risetcar mengklaim bahwa penggunanya dapat menghasilkan uang dengan menyewa mobil. Pengguna diharuskan melakukan deposit awal untuk memulai investasi. Seperti aplikasi-aplikasi sejenis, aplikasi ini menawarkan potensi penghasilan yang terlihat menggiurkan, yakni mulai dari Rp100 hingga Rp5.400 per hari, dengan total pendapatan setelah 45 hari bisa mencapai Rp29.000 hingga Rp243.000. Modal awal yang ditawarkan adalah sekitar Rp150.000 untuk 45 hari, dan semakin besar modal yang disetor, semakin besar pula penghasilan yang dijanjikan.

Baca juga : Aplikasi NEXT 15 Mendekati Scam Segera Tarik Uang Kalian!

Namun, hal pertama yang patut diwaspadai adalah adanya kesalahan teknis atau error pada sistem website atau aplikasi ini. Beberapa kali alamat website mereka berubah, dan ini adalah tanda-tanda khas dari aplikasi yang tidak transparan dan berpotensi penipuan. Biasanya, aplikasi penipuan atau investasi bodong seringkali mengganti alamat website mereka untuk menghindari pelacakan oleh pihak berwajib.

Meski aplikasi ini mengklaim telah memiliki izin dan berstatus sebagai bisnis digital yang resmi, tidak ada bukti sah yang menunjukkan bahwa aplikasi ini terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau badan regulasi lainnya di Indonesia seperti BAPTI. Tidak adanya izin resmi ini sangat mengkhawatirkan, karena sebuah aplikasi investasi yang sah seharusnya memiliki izin yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan yang berwenang.

Lebih lanjut, meskipun aplikasi ini sudah tersedia di Google Play Store, hal tersebut tidak menjamin bahwa aplikasi tersebut aman atau terpercaya. Aplikasi-aplikasi penipuan sering kali berhasil lolos dari pengawasan, bahkan meskipun mereka terdaftar di platform resmi.

Modus yang digunakan oleh aplikasi ini terbilang cukup sederhana, yaitu mengajak pengguna untuk melakukan investasi dengan cara menyewa mobil dan menjanjikan penghasilan harian. Namun, perputaran uang yang terjadi sebenarnya hanya berasal dari member ke member, bukan dari kegiatan usaha yang nyata. Inilah salah satu ciri khas dari skema Ponzi, di mana keuntungan yang didapatkan oleh pengguna lama berasal dari deposit yang disetorkan oleh pengguna baru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan