JABAR EKSPRES – Menyambut puncak arus mudik Lebaran 2025, Polres Banjar menggelar sosialisasi keselamatan berkendara dengan memasang stiker edukatif di kendaraan umum, terminal, dan titik-titik rawan lalu lintas.
Langkah ini merupakan bagian dari program Mudik Aman, Keluarga Nyaman yang digalakkan untuk meminimalisir risiko kecelakaan selama masa perjalanan.
Kegiatan yang dipusatkan di Terminal Tipe A Kota Banjar ini melibatkan jajaran Satlantas Polres Banjar serta operator angkutan umum.
Baca Juga:Tebing Setinggi 8 Meter Longsor Timpa Rumah di Bandung BaratFokus ke Sektor Prioritas, Pemkot Cimahi Siapkan Realokasi Anggaran Efisiensi
Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi melalui Waka Polres Banjar Kompol Dani Prasetya, menjelaskan bahwa stiker berisi pesan imbauan keselamatan tersebut dipasang di kaca depan bus, mobil travel, dan kendaraan pribadi yang melintas di jalur mudik.
“Stiker ini tidak sekadar tempelan, tetapi menjadi pengingat visual bagi pengemudi dan penumpang agar selalu waspada selama di perjalanan,” ujarnya saat memasang langsung stiker di bagian belakang kendaraan, Kamis (13/3/2025).
Ia menekankan bahwa target utama program ini adalah para pemudik yang menggunakan transportasi umum maupun pribadi.
“Kami fokus pada titik-titik keramaian seperti terminal dan jalan raya,” jelasnya.
Tahun ini, arus mudik yang melintas di wilayah Banjar diprediksi meningkat.
Menyikapi hal tersebut, Polres Banjar telah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk posko 24 jam di beberapa titik.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dishub setempat untuk memastikan kelaikan transportasi umum.
Polres Banjar juga meningkatkan pengawasan di sejumlah titik rawan kecelakaan.
Baca Juga:Penundaan Pengangkatan PPPK dan CPNS Tuai Polemik, Calon ASN Ciamis Kecewa!Dedi Mulyadi Desak BPK Ikut Audit Alih Fungsi Lahan di Jabar
Masyarakat pun diimbau melaporkan tindakan negatif selama perjalanan, seperti pemerasan, pemalsuan tiket, atau eksploitasi harga tiket, melalui kantor polisi atau pos polisi terdekat maupun layanan telepon pengaduan.
“Program keselamatan ini rencananya akan berlanjut pascalebaran sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan,” katanya. (CEP)