Suporter PSGC Ciamis Vandalisme Mess Tim Usai Gagal Promosi ke Liga 2

Persib-v-PSGC
RADIKA ROBI / RADAR TASIKMALAYA
KEMELUT: Para pemain Persib sukses merepotkan pertahanan PSGC pada pertandingan Turnamen Segitiga Cup yang digelar di Stadion Galuh, Kabupaten Ciamis kemarin, (10/4) sore.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Aksi vandalisme dilakukan sejumlah suporter PSGC Ciamis menyusul kekalahan tim kebanggaan mereka dari Persiba Balikpapan dalam laga penentuan promosi ke Liga 2. Kekecewaan atas hasil adu penalti yang berakhir 2-2 (4-5) di Stadion Indomilk Arena Tangerang, Kamis (27/2/2025) malam, memicu oknum suporter mencorat-coret dinding mess pemain PSGC Ciamis.

Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Budpora) Kabupaten Ciamis, Ega Anggara Al Kautsar, mengecam tindakan anarkis tersebut. Ia menegaskan, PSGC Ciamis adalah milik seluruh masyarakat, bukan kelompok suporter tertentu.

“Kekalahan dalam sepak bola itu biasa, tapi merusak fasilitas tim justru merugikan kebanggaan kita bersama. Dukungan seharusnya tetap positif,” ujar Angga, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga:Berpotensi Tak Bisa Teramati, Begini Kata BMKG Soal Pantauan Hilal 1 Ramadan 1446 H di BandungProgram Bantuan 3 Juta Rumah di Kota Banjar Butuh Sinkronisasi Data dan Realita Lapangan

Angga, yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten Ciamis, mengungkapkan pelaku telah meminta maaf dan membersihkan coretan di mess tersebut. “Masalah sudah diselesaikan. Mereka sadar kesalahan dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar suporter tidak mudah terprovokasi. “Mari bangun Ciamis yang lebih produktif. Menang atau kalah, PSGC tetap pahlawan kita,” tambahnya.

Kekalahan tersebut memupuskan harapan PSGC Ciamis naik ke Liga 2. Padahal, tim sempat unggul lewat dua gol sebelum akhirnya disamakan Persiba Balikpapan di babak tambahan. Kegagalan ini memaksa PSGC bertahan di Liga 3, sementara Persiba berhak promosi sebagai juara ketiga PNM Liga Nusantara.

Aksi vandalisme ini menuai kritik dari berbagai pihak, yang menilai sikap emosional merusak semangat sportivitas. Pemerintah setempat pun mendorong pendekatan edukatif untuk mencegah terulangnya insiden serupa. (CEP)

0 Komentar