Gebrakan Dedi Mulyadi, Ubah Mercedes Benz Sprinter dari Kendaraan Dinas jadi Mobil Ambulans

JABAR EKSPRES – Dedi Mulyadi langsung melakukan berbagai gebrakan pasca dirinya dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.

Salah satu gebrakan yang paling menarik perhatian adalah soal rencana untuk mengubah salah satu mobil dinas untuk keperluan masyarakat.

Melalaui unggahan video di akun YouTube miliknya, Dedi memilih kendaraan dinas Mercedes Benz Sprinter untuk dijadikan ambulans.

Menurutnya, perubahan kendaraan dinas menjadi Ambulans tersebut akan sangat berguna untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Rencananya, mobil ini akan dilengkapi dengan berbagai peralatan medis, seperti alat pemeriksaan jantung, pemeriksaan ibu hamil, serta kemampuan untuk mendeteksi kanker dan memeriksa darah.

BACA JUGA: Atasi Masalah Geng Motor, Dedi Mulyadi Terapkan Wajib Militer Bagi Siswa SMA di Jabar

“Pak Sekda nanti bersama bapak alokasikan minibus ini untuk diubah menjadi mobil rumah sakit,” ujar Dedi, dikutip Selasa (25/2).

Dedi menekankan bahwa tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk dirinya pribadi.

“Gubernur itu punya mobil rumah sakit, tapi bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat,” tegas Dedi.

Selain itu, Dedi juga berencana untuk mengalokasikan sejumlah kendaraan dinas lainnya untuk perangkat daerah.

Salah satunya adalah kendaraan roda dua yang akan digunakan untuk mendukung operasional Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat.

“Pak Sekda, motor ini saya nggak mungkin pakai, sayang. Kira-kira cocoknya untuk apa? Dishub? Dishub bisa, untuk patroli membantu polisi menjaga kelancaran lalu lintas di Jawa Barat,” tambah Dedi.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi Akan Ubah Minibus Kendaraan Dinas Gubernur Jadi Mobil Rumah Sakit

Dengan langkah-langkah ini, Dedi berharap dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jawa Barat melalui pemanfaatan kendaraan dinas yang lebih optimal.

Sebelumnya, Dedi juga telah menggebrak dengan rencananya untuk menerapkan wajib militer bagi siswa SMA di Jawa Barat.

Bahkan nantinya wajib militer akan dimasukan ke kurikulum pendidikan SMA. “Itu dilakukan guna memperkuat pembentukan karakter,” katanya.

Tak hanya itu, wajib militer juga akan dikenakan bagi para pelaku premanisme, balap liar, hingga geng motor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan