Mengenal Penyakit Diabetes Melitus atau Kencing Manis

Oleh : Sri Mulyati Rahayu (Mahasiswa Program Studi Doktor Fakultas Keperawatan UNPAD)

 

JABAR EKSPRES – Masyarakat Indonesia tentu pernah mendengar istilah penyakit Diabetes Melitus (DM) atau yang dikenal dengan Kencing manis.

Penyakit ini tentu bukan penyakit biasa, karena penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi pada penderitanya.

Masyarakat sering mengatakan tidak mungkin terkena Diabetes Melitus karena tidak ada keturunan, padahal penyakit DM tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, tetapi bisa disebabkan oleh perilaku hidup yang tidak sehat.

Perilaku hidup yang tidak sehat itu adalah suatu kebiasaan pola hidup yang buruk yang dilakukan oleh seseorang, contohnya pola makan yang tidak baik, lebih banyak mengkonsumsi zat tepung atau karbohidrat sebagai sumber pembentukan glukosa, sering mengkonsumsi gorengan, jarang melakukan aktivitas fisik, dan kebiasaan mengkonsumsi minuman dengan kandungan gula yang berlebihan.

Perilaku hidup yang tidak sehat menyebabkan seseorang menjadi obesitas dan berisiko menimbulkan Diabetes melitus.

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah.

Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi cukup  insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula darah.

Kondisi saat ini dengan segala kemudahan dan modernisasi berpengaruh pada perilaku hidup seseorang.

Masyarakat menjadi kurang bergerak jika membutuhkan sesuatu, cukup dengan menekan aplikasi maka segala sesuatu yang dibutuhkan akan mudah dipenuhi.

Makanan fast food (cepat saji) dan junk food (makanan yang mengandung kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi) merupakan makanan yang disukai oleh masyarakat saat ini, sehingga faktor resiko terjadi obesitas (kegemukan) tidak dapat dihindarkan.

Gejala seseorang terkena Diabetes Melitus adalah sering kencing, sering lapar, sering merasa haus, merasa kelelahan tidak seperti biasanya, terjadi penurunan berat badan, jika ada luka yang tidak kunjung sembuh, dan penglihatan kabur.

Masyarakat sering kali tidak menyadari bahwa keluhan tersebut merupakan gejala DM, sehingga datang ke RS sudah dengan kondisi komplikasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan