JABAR EKSPRES – Kota Banjar kembali berduka. Rifkah Khoerunnajah Sadira Ibrohim (10), pelajar kelas 4 MI 2 Kota Banjar, menjadi korban terbaru Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Gadis belia itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soekardjo, Tasikmalaya, setelah enam hari berjuang melawan penyakit tersebut.
Menurut keterangan keluarga, Rifkah pertama kali dibawa ke PKU Muhammadiyah Kota Banjar pada awal Februari lalu setelah mengalami demam tinggi. Namun, karena kondisi tak kunjung membaik, ia dirujuk ke PMC (Palang Merah Cabang) setempat dan dirawat selama enam hari.
BACA JUGA:PDAM Tirta Anom Klaim Air Bersih Bebas Jentik Nyamuk Cegah Tren Peningkatan Kasus DBD di Kota Banjar
“Saat di PMC, baru pada hari keempat kami diberitahu bahwa anak kami positif DBD dengan trombosit tidak stabil,” ujar Lia (38), ibu korban, di Lingkungan Parunglesang RT 4 RW 10, Kelurahan Banjar, Kamis 13 Februari 2025.
Lia menuturkan, kondisi Rifkah semakin kritis hingga harus dirujuk ke RSUD dr. Soekardjo pada hari keenam perawatan. Meski trombosit dan suhu tubuhnya sempat membaik, nyawa sang putri tak tertolong akibat cairan yang memenuhi paru-paru.
“Dokter bilang, cairan di paru-paru sudah terlalu banyak. Kami hanya bisa pasrah,” tambahnya dengan suara bergetar, didampingi suaminya, Ibrohim (42).
BACA JUGA:Tren Kasus DBD Meningkat di Awal Tahun 2025, Dinkes KBB Minta Masyarakat Waspada
Menanggapi kasus ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjar, Ika Rika Ruhantika, menyatakan pihaknya masih mengonfirmasi validitas laporan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan terkait untuk memastikan diagnosis dan penyebab meninggalnya pasien,” jelas Rika.
Sementara itu, ia menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap peningkatan kasus DBD, terutama di musim penghujan. Sebab sebelumnnya, pada awal 2025, Dinkes Kota Banjar mencatat tiga kasus DBD dengan satu korban jiwa.
“Kami imbau warga menjaga kebersihan lingkungan, menguras penampungan air, dan segera ke puskesmas jika ada gejala demam disertai bintik merah,” tambahnya. (CEP)