Kecelakaan di Jalur Punclut Tinggi, Warga Minta PUTR KBB Tambah Jaring Penyelamat

JABAR EKSPRES – Jalur Punclut terkenal ekstrem karena memiliki kontur turunan curam, tak ayal angka kecelakaan di jalur alternatif Setiabudi-Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu cukup tinggi.

Kasus kecelakaan marak terjadi saat memasuki hari libur, apalagi saat jalan utama terkena macet, jalur ini menjadi satu-satunya akses alternatif bagi para wisatawan yang hendak refreshing ke sejumlah objek wisata di Lembang.

Karena itu, kendaraan yang hendak melewati jalur alternatif tersebut mengharuskan hanya kendaraan yang kondisinya fit.

BACA JUGA: Tidak Ada Anggaran, Jalan Rusak Parah di Wangunharja Lembang Tak Bisa Diperbaiki

Jadi kalau kendaraan baik itu mobil, maupun sepeda motor yang tidak kuat menanjak dan remnya bermasalah lebih baik hindari jalur Punclut. Dan tak kalah penting kemampuan mengemudi juga sangat penting.

Jangan sampai seperti kejadian pemotor belum lama ini mengalami rem blong saat melintasi sebuah turunan di Kampung Sukasirna, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kejadian itu terekam kamera CCTV, dalam video memperlihatkan detik-detik pengendara sepeda motor itu tak bisa menghentikan laju kendaraannya yang meluncur deras.

“Kejadian itu beruntungnya bisa dicegah karena adanya lajur darurat berupa jaring penyelamat menyerupai gawang sepak bola,” ujar Rifki salah satu warga Desa Pagerwangi, saat dihubungi, Rabu, 5 Februari 2025.

BACA JUGA: Berkah Libur Panjang Isra Miraj-Imlek Bagi Pengusaha Wisata di Lembang

Dikatakan Rifki, lajur darurat jaring menyerupai gawang dibuat secara swadaya dengan menggunakan kayu, besi, dan ban mobil.

Lajur itu dibuat berangkat dari inisiatif salah satu warga Kampung Sukasirna, inisiatif ini tercetus lantaran di jalur Punclut kerap terjadi kecelakaan.

“Jaring itu bisa mencegah kejadian lebih fatal. Meskipun belum maksimal tapi bisa mencegah pengendara tidak terluka,” katanya.

Menurutnya, kawasan tersebut merupakan jalur ekstrem terutama bagi pemotor. Pada saat libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek kemarin, dalam satu hari 15 hingga 20 kecelakaan terjadi di jalur tersebut.

BACA JUGA: Libur Panjang Akhir Pekan, Bandung Barat Dilintasi Ratusan Ribu Kendaraan Mayoritas ke Lembang

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan