JABAR EKSPRES – Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung saksikan warga Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kg selama empat jam.
Salah satu warga, Dena mengatakan, terlambat untuk berjualan karena dalam mendapatkan gas LPG 3 kg perlu mengantre selama empat jam lamanya.
“Cape-cape nunggu saya mau jualan aja terhambat, udah 4 jam,” kata Dena saat ditemui, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2).
Dia manambahkan, melakukan pembelian di pengecer lebih efektif karena tidak harus mengantre panjang dan lebih menghemat tenaga.
BACA JUGA: Prabowo Perbolehkan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Warganet: Seolah-olah jadi Pahlawan!
Menurutnya, kebijakan pemerintah melarang pengecer tidak efektif karena sama halnya dengan menyusahkan masyarakat.
“Ga efektif, kurang, lebih baik ada di pengecer daripada harus ada di agen kayak begini,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Sapri juga menjelaskan, ketidakefetifan pemerintah dalam mengambil kebijakan pelarangan penjualan gas elpiji 3 kg melalui pengecer.
Sama halnya dengan Dena, Sapri juga sudah menunggu sekitar empat jam lamanya untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg.
Sapri memberikan contoh, jika gas habis pada malam hari bisa langsung mengunjungi pengecer tanpa harus mengantre ataupun menunggu waktu buka.
BACA JUGA: Kebijakan Pembelian LPG 3 Kg di Pangkalan Tuai Polemik, Pengecer Gas Melon Aktif Kembali
“Kalau habis malam (gas lpg 3kg) mau masak mi masa harus ke agen, kalau dipengecer kan bisa nyelonong ‘ada gas pak?’ Kan gitu,” ucap Sapri.
“Kalau ada pengecer ga kayak gini (antre panjang),” sambungnya.
Dalam pencarian gas tersebut, Sapri mengatakan, selama lima hari sering mengunjungi pengecer namun tidak tersedia.
“Di pengecer udah ada lima harian lah (gas lpg 3kg kosong),” tutupnya.
BACA JUGA: Pertamina Tegaskan Pentingnya Pembelian LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
Sebagai informasi, Wamen ESDM Yuliot Tanjung melakukan kunjungan untuk melihat ketersediaan gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Bogor.