Bantah MBG Pangkas Anggaran Lain, Dedek Prayudi: Jangan di-Framing Begitu!

Ilustrasi: Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memangkas anggaran lainnya. (Instagram / dedek.uki)
Ilustrasi: Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memangkas anggaran lainnya. (Instagram / dedek.uki)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Program uggulan Presiden Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan. Pasalnya, program MBG ini diketahui memerlukan anggaran yang tidak sedikit.

Sejumlah pihak mengatakan bahwa pemerintah memerlukan anggaran tambahan untuk program ini, sehingga kemungkinan akan memangkas anggaran lain. Meskipun sudah dianggarakan sebesar Rp71 triliun untuk program MBG ini.

Menanggapi kabar tersebut, Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memangkas anggaran lainnya.

Baca Juga:Kasatpol PP Jabar Ade Afriandi jadi Pj Bupati Subang, Ditugasi Khusus Tutup Tambang IlegalDiduga Belum Mahir Mengemudi, Nenek di Bogor Tewas Tertimpa Grand Max

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memberikan pemeriksaan TBC secara gratis, di luar pemeriksaan kesehatan bagi yang berulang tahun, dengan anggaran Rp8 triliun. Peningkatan kualitas infrastruktur kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas juga ditingkatkan pada era Prabowo dengan anggaran Rp15 triliun.

“Jadi, bukan MBG sedang memakan yang lain, bukan. Tapi, yang ada adalah dari yang tadinya infrastruktur kita bangun secara masif, maka sekarang infrastruktur APBN kita, kita alihkan. Sekarang refocusing ke pembangunan manusia. Sementara infrastruktur tetap dibangun, cuma sekarang peran swasta lebih ditingkatkan,” jelasnya.

“Karena memang ada sealing, APBN itu boleh membayar untuk pembangunan IKN itu cuma sekian puluh persen, dan itu ada di undang-undangnya, dan ketika itu sudah mendekati sealing, atau sudah sampai di batas atas, maka sudah saatnya sektor swasta yang kemudian membiayai,” kata Dedek.

0 Komentar