Program Makmur Sejahterakan Petani Nagreg, Bangun Ekosistem hingga Katrol Panen Jagung

BACA JUGA: Koperasi Bantu Petani dari Monopoli Tengkulak

Produktifkan Lahan Tekan Pengeluaran

Ayep bisa dibilang petani yang tekun. Ia juga mengatur sejumlah siasat agar perekonomian keluargannya tetap bertahan dengan pekerjaan utamanya sebagai petani. Salah satunya dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki.

Hampir tidak ada sejengkal lahan milik Ayep yang tidak produktif. Termasuk pekarangan di sekitar rumahnya. Lahan-lahan itu diolah untuk mencukupi berbagai kebutuhan sehari-hari.

Di depan rumah Ayep tumbuh subur berbagai tanaman yang biasa untuk keperluan dapur. Seperti cabai, daun jeruh, ataupun berbagai bumbu dapur lain. Di sudut pekarangan lain, Ayep juga membuat kolam ikan. Termasuk kandang ayam. “Untuk bumbu tinggal petik, lauknya kalau memang tidak ada uang tinggal ambil dari ternak. Menekan pengeluaran sehari-hari untuk dapur lah,” candanya.

Teknik mengoptimalkan lahan itu juga dilakukan Ayep di sawahnya. Biasanya sebelum musim panen tiba, ia sudah mulai menanam benih jagung. Sehingga ketika jagung usai dipanen sudah ada benih jagung lain yang tumbuh. “Jadi memangkas jeda musim panen. Curi tanam duluan,” ucapnya.

BACA JUGA: Terus Diguyur Hujan, Petani Sayuran Bandung Barat Pasrah Gagal Panen

Terkadang Ayep juga melakukan teknik tumpang sari di sawahnya, misalnya taman jagung dikombinasikan dengan cabai. Itu juga untuk mengoptimalkan pendapatan dari bertani. Pola seperti itu juga banyak dilakukan petani lain di Desa Ciaro maupun Kecamatan Nagreg.

Program Makmur Bangun Ekosistem, Produksi Meningkat

Suntikan lain yang ikut meningkatkan produktivitas jagung Ayep dan petani lain di Nagreg adalah hadirnya Program Makmur dari Pupuk Indonesia. Program itu cukup membantu petani dalam berbagai teknik perawatan tanaman hingga mendongkrak hasil panen.

Sebelum ada Program Makmur, Ayep dan petani lain cenderung otodidak atau modal insting dan pengalaman dalam mengolah sawahnya. Dengan hadirnya Program Makmur, petani banyak mendapat ilmu. Sehingga lebih mengoptimalkan produksi jagungnya.

Agronomis PT Pupuk Kujang Wahyu Hidayat, Program Makmur mulai dimasifkan dan masuk ke petani di Jabar sejak 2021. “Program itu membangun ekosistem produktif di tingkat petani. Menyambungkan ekosistem pertanian dari hulu hingga ke hilir,” katanya, Selasa (17/12/2024).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan