JABAR EKSPRES – Dinas Koperasi (Dinkop) dan UMKM Kota Bandung mengakui bahwa penataan maupun penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di tahun 2024 masih kurang terstruktur alias melempem.
Kepala Bidang Usaha Non Formal Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) Kota Bandung, Evy Oktaviyanti mengaku, penerapan Peraturan Daerah (Perda) No 4 Tahun 2011 baik zona merah maupun jadwal harian PKL yang diatur belum berjalan maksimal.
Guna menyelesaiakan permasalahan tersebut, pihaknya tengah menunggu pengesahan terkait keputusan walikota (Kepwal) guna pemindahan tanggung jawab PKL yang sebelumnya di pegang satuan tugas khusus (Satgasus), kepada tim koordinasi penataan dan pemberdayaan PKL.
BACA JUGA:Januari-Februari Jadi Puncak Musim Hujan, BPBD Cimahi Ingatkan Warga Tetap Waspada
“Kalau kaitan dengan pedagang kaki lima yang dulu adalah satgasus, insya Allah nanti kalau kepwalnya jadi yang berganti nama sesuai dengan perda yang baru, tim koordinasi, penataan, dan pemberdayaan PKL yang akan bergerak,” katanya, Senin (30/12).
Ada pun fokus wilayah yang bakal dilakukan penataan maupun penertiban yakni wilayah Saparua, Tegalega, Monumen Perjuangan (Monju), Dipatiukur, dan kawasan Pusdai Kota Bandung. Keseluruhan tempat tersebut merupakan kawasan penegakan Perda No 4 Tahun 2011.
“Mudah-mudahan nanti dengan kebijakan baru, dengan harapan kami adalah dengan nanti wali kota terpilih lebih semangat,” ujarnya.
Disinggung soal evaluasi tahun 2024, Evy mengungkapkan, pemutakhiran data terbaru terkait jumlah keseluruhan PKL jadi hal yang perlu digarap secara maksimal di tahun 2025. Hal ini berkenaan dengan data yang tercantum di aplikasi SIPKL tidak sama dengan realitas di lapangan.
“Memang belum sempurna karena di kewilayahan sendiri dalam arti kecamatan dan kelurahan ini SDM yang belum terisi banyak yang pensiun dan itu juga belum ada pengangkatan kembali. Jadi ditambah dengan dinamika politik kemarin adanya pemilihan,” ucapnya.
“Jadi ya, kita masih mengacu ke 19 ribu sekian karena terakhir pada saat evaluasi saat kasus PKL di tahun 2024 ini yang ter-input baru 14 ribu sekian,” tambahnya.