Instran Rumuskan Strategi Antisipasi Kemacetan Horor di Jalur Wisata Favorit Nataru

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya seperti penerapan sistem ganjil-genap, penutupan jalan, dan penyediaan bus dari Blok M ke Wisata Taman Safari Indonesia, namun volume kendaraan pribadi yang tinggi masih menjadi masalah utama yang sulit diatasi.

BACA JUGA: Pertamina SAC Indonesia West Java Qualifiers Resmi di Buka, Lompat Jauh Curi Perhatian

Melalui kegiatan FGD yang melibatkan beberapa narasumber termasuk Kasubdit Angkutan Orang BPTJ Bayu dan Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret, seperti pengembangan wisata alternatif dan perbaikan infrastruktur transportasi.

“Kolaborasi lintas sektor sangat krusial. Kami berharap pemerintah daerah dan stakeholder bersinergi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan,” ujar Ki Darmaningtyas.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Benny Bachtiar, menyoroti pentingnya diversifikasi destinasi wisata.

BACA JUGA: Truk Terjun Bebas ke Sungai Setinggi 20 Meter Usai Tabrak Jembatan Guha Monyet di Cipatat

Ia juga mendorong promosi destinasi alternatif di Jawa Barat agar para wisatawan tidak hanya berkumpul di Puncak.

“Selain itu, penataan kawasan wisata utama juga harus diperhatikan agar tetap nyaman dan aman bagi pengunjung,” tutur Benny. (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan